Tak bisa dipungkiri, sebagai salah satu olahraga terpopuler di dunia, sepak bola ternyata menyimpan potensi bisnis menjanjikan. Euforia masyarakat terhadap olahraga sepak bola pun tampaknya membuat beberapa konglomerat Indonesia tertarik menanam modal di klub sepakbola, tak terkecuali klub sepakbola internasional.

Meski sudah jelas punya motif bisnis, mereka juga ikut membawa nama Indonesia di panggung sepak bola dunia.

Dan, dirangkum dari berbagai sumber, berikut 6 pengusaha Indonesia yang tercatat sebagai pemilik klub bola luar negeri. Siapa saja?

1. Erick Thohir

Menteri BUMN dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memang tercatat memiliki minat besar pada bidang olahraga, khususnya sepak bola. Memiliki latar belakang pengusaha, Erick Thohir pernah menanam modal di sejumlah klub. 

Jauh sebelum didapuk menjadi pembantu Presiden Joko Widodo, Erick pernah menjadi Presiden klub sepakbola asal Italia, Inter Milan. Saat itu di tahun 2013, Erick membeli 70% saham Inter bersama Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo. Sejak saat itu Erick menjadi pemegang saham terbesar di Inter dan resmi menduduki kursi presiden Nerazzurri sejak 15 November 2013. Gak cuma itu, Erick juga pernah membeli sebagian saham DC United pada 2012.

Kabar terbaru, Erick bersama Anindya Bakrie akan mengakuisisi klub sepak bola Inggris, Oxford United. Oxford United merupakan klub asal Inggris yang kini berlaga di League One atau kasta ketiga dalam sepak bola Inggris. Oxford United berdiri pada 27 Oktober 1893 sebagai Headington FC dan kini bermarkas di Kassam Stadium dengan kapasitas 12.500 kursi.

Tak cuma di kancah international, di kancah national pun bersama Kaesang Pangarep, Erick tercatat sebagai petinggi klub Persis Solo.

2. Hartono Bersaudara

Selain Erick Thohir, Hartono bersaudara yang merupakan salah satu keluarga terkaya di Indonesia pun rupanya memiliki klub sepak bola di luar negeri. Ya, Hartono bersaudara tercatat membeli saham klub kecil di Italia, bernama Como 1907.

Mengutip Mirror, Hartono bersaudara membeli klub ini dalam sebuah lelang setelah pemilik sebelumnya bangkrut. Selain Hartono bersaudara, Thierry Henry dan Cesc Fabregas juga terlibat dalam proyek pembangunan Como 1907. Keduanya memiliki status sebagai pemilik saham minoritas.

Hartono bersaudara membeli Como dengan harga 850 ribu euro atau Rp14 miliar sekaligus melunasi utang klub sebesar Rp2,5 miliar.

Saat dibeli, Como bermain di Serie D atau kasta keempat Liga Italia. Hartono bersaudara pun langsung membenahi segala hal. Mereka memperbaiki stadion, mendirikan infrastruktur baru, menyiapkan akademi klub, dan menyiapkan tim utama yang lebih baik.

Pada musim 2019/2020, Como tampil di Serie C. Mulai musim 2021/22, Como sudah berlaga di Serie B dan bertahan hingga 2023/24 sebelum akhirnya resmi dipromosikan ke Serie A untuk musim depan. Dalam waktu kurang lebih empat tahun, Hartono bersaudara berhasil menyelamatkan Como dari kebangkrutan hingga membawanya ke pentas tertinggi Italia.

Baca Juga: Tajir Melintir, Ini 9 Pengusaha Pemilik Bisnis Properti Terbesar di Indonesia

3. Wanandi Bersaudara

Konglomerat Indonesia lainnya yang memiliki klub sepakbola lainnya adalah keluarga Wanandi yang merupakan pemilik Santini Group.

Melalui salah satu perusahaannya, Walutje Pte.Ltd, Santini Group memiliki saham lebih dari 10 persen di salah satu klub kasta keempat Liga Inggris, Tranmere Rovers. Wandi dan grup perusahaannya membeli Tranmere pada 2019,

Santini Group adalah induk usaha asal Indonesia yang memiliki jenis usaha di bidang peralatan otomotif, infrastruktur, sumber daya alam, pengembangan properti, dan jasa. Perusahaan ini dibentuk oleh Sofjan Wanandi pada tahun 1994.

4. Bakrie Group

Pengusaha Indonesia lainnya yang memiliki klub sepak bola di luar negeri adalah Bakrie Group, yang mengendalikan tim sepak bola dari Australia, yakni Brisbane Roar. Klub yang berbasis di Queensland tersebut dikuasai oleh Bakrie Group sejak Oktober 2011 silan, yang saat dibeli sebesar 70 persen saham klub. 

Sementara pada Februari 2012, Bakrie Group mengakuisisi sebesar 30 persen saham yang tersisa. Hal ini lantas menjadikam mereka pemilik klub bola Brisbane Roar sepenuhnya. Pada 2023 kursi Chairman diduduki oleh Rahim Soekasah. 

Selain Brisbane Roar, Bakrie Group juga sempat memiliki klub sepakbola lain yang bermarkas di Belgia, yakni Cercle Sportif Vise. 

Klub yang berbasis di Vise, sebuah kota kecil di timur Belgia ini, bahkan sempat menjadi pembicaraan di kancah sepakbola nasional. Hal ini karena sejumlah pemain muda Timnas pernah bermain di sana. Beberapa di antaranya yaitu Syamsir Alam, Alfin Tuasalamony, hingga Yandi Sofyan.

5. Sihar Sitarus

Sihar Sitorus diketahui jadi pemilik klub sepakbola Liga Belgia, FC Verbroedering Dender. Sahar Sitorus sendiri dikenal sebagai seorang pengusaha sukses asal Sumatera Utara.

Selain dikenal sebagai pengusaha, Sihar juga termasuk bersinar sebagai politisi. Ia pernah mencalonkan diri sebagai calon Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2018-2023 Bersama Djarot Saiful Hidayat dan pernah menjadi anggota DPR.

Sebelum memiliki klub Utama di Belgia, Sihar pernah mendirikan klub sepak bola di Medan yakni Medan Chiefs Deli Serdang, Pro Titan serta Nusaina Fans Club. Disamping itu ia juga pernah memimpin PSMS Medan.

Di tangannya, Dender berhasil menjuarai divisi ketiga Liga Belgia musim 2021/2022 dan promosi ke divisi kedua. Kini klub yang memiliki nama asli Verbroedering Denderhoutem tersebut berhasil promosi ke divisi utama Liga Belgia.

6. Alvian Sariaatmadja

Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Alvin Sariaatmadja, menanamkan investasinya di klub Serie A, Lecce, bersama dengan konsorsium yang dipimpin Boris Francesco Jean Collardi, seorang bankir Italia-Swiss. Alvin diketahui memiliki 10 persen saham klub yang ditebusnya pada 2022.

Alvin merupakan 'orang lama' di Emtek Group. Ia pernah menjabat sebagai Direktur PT Surya Citra Televisi pada periode 2009-2011 dan 2013-2016.Selain itu, Alvin juga pernah menjadi Direktur PT Indosiar Visual Mandiri (2011-2017), Direktur PT Indosiar Karya Media Tbk (2011-2013), dan Direktur PT Surya Citra Media Tbk (2013-2015).

Emtek Group sendiri sudah tak asing di dunia olahraga, termasuk sepak bola. Melalui platform Vidio.com, Emtek Group memegang hak siar NBA, F1, Liga Champions, Liga Europa, Liga Konferensi Eropa, Liga Italia, Liga Spanyol, Liga Prancis hingga Liga 1 Indonesia.

Baca Juga: 5 Pengusaha Tajir Indonesia yang Berbisnis Makanan Ringan