3. Terpaku dengan Slide

Saat menggunakan alat bantu visual seperti presentasi PowerPoint, membaca dari slide bukanlah cara presentasi yang paling menarik. Hal ini memberikan kesan bahwa kamu tidak menguasai topik pidato atau tidak melakukan upaya apa pun dalam mempersiapkan pidato. 

Alternatifnya adalah dengan merujuk hanya pada poin-poin utama dan kemudian menguraikannya dengan bahasamu sendiri. Selain itu, menjaga kontak mata dengan audiens juga membuat pembicara percaya diri.

4. Pendahuluan yang Membosankan dan Tidak Ada Kesimpulan

Penonton selalu mengingat awal dan akhir sebuah pidato. Manfaatkan sebaik-baiknya dengan menginvestasikan waktu dalam menyusun pengenalan yang tepat. Ada banyak cara untuk membuka pidato seperti anekdot pribadi, cerita lucu, atau kutipan dari tokoh terkemuka.

Saat mendekati akhir pidato, jangan sampai tiba-tiba dan membuat audiens bertanya-tanya “Apa yang baru saja terjadi?”. Pernyataan penutup yang tepat atau interaksi ramah dengan audiens adalah cara yang baik untuk mengakhiri pidato. Tentu saja, selalu ucapkan terima kasih kepada penonton atas waktunya.

5. Pidato Terlalu Panjang

Tidak ada penonton yang suka menunggu lama, dan dalam banyak kasus, mereka bahkan kehilangan minat. Singkat cerita, jangan menunda pidato-mu melebihi batas waktu. Bahkan dalam sesi diskusi, berhati-hatilah agar tidak terlalu panjang. Idenya adalah untuk menyusun kata-kata dengan jelas dan mengatur panjang pidato tanpa memperlambat atau terburu-buru.

6. Kurang Semangat

Berbicara tanpa semangat dapat menciptakan energi serupa di antara audiens. Tentukan jenis energi apa yang ingin kamu bawa ke dalam pidato. Kalau kamu ingin  memberikan pidato yang informatif, bawalah energi antusias. Kalau kamu ingin bersikap persuasif, bawakan dengan nada yang serius, penuh gairah, dan penuh keyakinan. Bawalah energi yang tepat sesuai dengan jenis pidatonya. 

Growthmates, itu dia deretan kesalahan yang kerap dialami pemula dan perlu dihindari. Semoga bermanfaat ya!