Dalam mengembangkan pemanfaatan biomassa, PLN EPI juga menggandeng berbagai mitra lokal untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami terus mengembangkan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah daerah dan masyarakat lokal, untuk memperkuat rantai pasok biomassa. Ini sejalan dengan tujuan kami untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission pada tahun 2060,” ungkap Iwan.

PLN EPI juga telah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam pengembangan potensi biomassa sebagai sumber energi terbarukan. Kerjasama ini melibatkan pengembangan lahan-lahan kritis di wilayah tersebut untuk produksi biomassa serta potensi limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku biomassa, yang tidak hanya membantu transisi energi tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

PLN EPI juga telah melakukan uji bakar co-firing di PLTU Bengkayang, Kalimantan Barat, dengan memanfaatkan serbuk kayu sebagai biomassa. Program ini berhasil menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal dan mengurangi polusi yang sebelumnya dihasilkan dari pembakaran limbah kayu. Sebanyak 50 orang telah bekerja di titik-titik pengumpulan dan pemrosesan serbuk kayu di sekitar PLTU.

Selain manfaat lingkungan, inisiatif co-firing ini juga mendorong ekonomi sirkular di berbagai daerah. “Kami melibatkan lebih dari 1,25 juta masyarakat dalam rantai pasok biomassa, dengan nilai ekonomi mencapai Rp 9,43 triliun,” ungkap Iwan.

Iwan juga menekankan bahwa penggunaan biomassa tidak berasal dari deforestasi, melainkan limbah pertanian dan perkebunan yang didaur ulang. "Kami memastikan bahwa biomassa yang digunakan berasal dari sumber yang berkelanjutan, sehingga tidak hanya mendukung energi bersih tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan," tambahnya.

Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, PLN EPI berkomitmen untuk terus meningkatkan penggunaan biomassa dalam pembangkit listrik. "Kami berupaya mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, dengan pemanfaatan hingga 10,2 juta ton biomassa per tahun pada 2031," tutup Iwan.