Growthmates, saat ini ada banyak perempuan yang berhasil meraih prestasi di berbagai bidang. Dengan berani, mereka berhasil menunjukkan bahwa kesuksesan tak ditentukan oleh gender.
Tak main-main, pencapaian mereka bahkan telah diakui oleh majalah bertaraf internasional. Dan, mengutip Forbes per Mei 2024, total ada 5 nama pengusaha perempuan dari keseluruhan 18 nama anak muda Indonesia yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Mereka tidak hanya sukses menjalankan bisnis, para perempuan ini juga bisa menjadi inspirasi perempuan-perempuan lain untuk berani menjadi womanpreneur. Kiprah mereka pun bukan semata-mata untuk mencari materi, namun memberikan impact bagi sosial.
Dan berikut 5 pengusaha perempuan Indonesia yang masuk dalam daftar “30 Under 30” versi majalah Forbes. Kira-kira siapa saja?
1. Karina Innadindya, Co-Founder HMNS
Perempuan berusia 29 tahun ini merupakan salah satu dari Co-Founder merek parfum local HMNS (dibaca Humans). Ia mendirikan HMNS bersama Rizky Arief Dwi Prakoso dan Amron Naibaho pada tahun 2019 hingga berhasil masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Retail & Ecommerce.
Lewat HMNS, ketiganya menawarkan parfum berkualitas dengan harga yang worth-it sambil memanfaatkan bahan-bahan lokal dan teknik inovatif. Parfum mereka Unrosed, misalnya, dibuat tanpa mawar tetapi dengan palmarosa dari Jawa menggunakan metode yang disebut soliflore. HMNS mengklaim telah menjual 800.000 botol tahun lalu. Berkembang melampaui parfum, mereka sekarang menawarkan wewangian ruangan dan berekspansi ke Malaysia tahun ini.
Per tahun 2022, menurut data dari Compas: E-Commerce Market Insight Dashbord, HMNS menempati posisi kelima brand parfum terlaris, yang urutan pertama hingga keempat diisi produk-produk ternama dari negara seberang. Semangat Karina dkk mengembangkan parfum, salah satunya karena Indonesia sebenarnya punya potensi besar sebagai negara produsen parfum kelas atas.
2. Kimberly Tandra, Founder Suedeson
Desainer asal Surabaya, Kimberly Tandra menorehkan prestasi gemilang dengan meraih gelar 30 Under 30 Asia versi Forbes. Dalam usia belianya, wanita yang akrab disapa Tandra ini telah mengikuti kurasi Indonesia Now yang mengantarkan karyanya ke panggung New York Fashion Show.
Tandra sendiri lulus dengan gelar master dari program Esmod Fashion Business di Paris pada tahun 2017. Ia kemudian meluncurkan labelnya Suedeson.
Sebelum Forbes 30 Under 30, Tandra juga pernah masuk dalam daftar “35 Perempuan Fashion Frontier” dari Jakarta Fashion Week dan Ponds Indonesia dan gelar The Alpha Under 40 dari majalah Highend.
Baca Juga: 12 Pengusaha Sukses Indonesia dari Lulusan Luar Negeri
3. Oktorika Mandasari, Co-Founder BintanGo
Oktorika selaku Co-Founder BintanGO mengawali perjalanan kariernya sebagai veteran agensi dengan pengalaman lebih dari 10 tahun dalam berbagai industri. Rika, sapaan akrabnya, yang berusia 29 tahun ini masuk ke dalam 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Media, Marketing & Advertising.
BintanGO sendiri adalah pasar bagi pembuat konten. Awalnya diluncurkan sebagai sebuah aplikasi di mana orang dapat membayar untuk sapaan dari selebriti favorit mereka sebelum berkembang menjadi platform kolaboratif bagi para pembuat konten, merek, dan agensi.
Kehadiran BintanGO berawal dari pemahaman Rika selama berkarier di dalam industri ini, akan kendala yang rentan dialami oleh para content creator. BintanGO terbentuk pada Mei 2021 dan kini mereka memperkenalkan All-in-one CreatorSpace pada Januari 2022.
4. Graceila Putri, Co-Founder Juragan Material
Graceila Putri, wanita berusia 29 tahun ini masuk ke dalam Forbes 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Industry, Manufacturing, Energy.
Graceila Putri mendirikan Juragan Material pada tahun 2021. Perusahaan rintisan ini mengoperasikan pasar daring bagi perusahaan konstruksi untuk membeli material seperti semen dan pipa. Dia mengisahkan, Juragan bermula dari ide sederhana yang lahir dari tantangan sehari-hari yang dia hadapi di sektor konstruksi.
Situs ini menawarkan cara pengadaan baru dibandingkan dengan saluran tradisional seperti panggilan telepon dan pesan teks, para investor pun memperhatikannya. Pada tahun 2022, Juragan Material mengumpulkan dana awal sebesar $4 juta dari para investor termasuk Go-Ventures dan SIG.
Mengutip Linked In, sebelum membangun Juragan Material, dia menempuh pendidikan tinggi di University of Washington dan menyabet gelar Bachelor of Science dengan status Cum Laude pada 2015.Dia kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Master di University Collage London (UCL) dan mendapat gelar Master of Science pada 2018.
5. Tamara Dewi Gondo Soerijo, Co-Founder Liberty Society
Wanita yang berusia 26 tahun ini merupakan salah satu pendiri Liberty Society. Prestasinya di bisnis tersebut membuatnya berhasil masuk ke dalam jajaran Forbes 30 Under 30 Asia 2024 di kategori Social Impact.
Tamara mendirikan Liberty Society karena keinginannya untuk mendistribusikan kembali keuntungan perusahaan guna membantu perempuan yang terpinggirkan. Dengan menyasar para pengungsi di Indonesia dari Timur Tengah dan Afrika, Liberty Society menyelenggarakan lokakarya untuk menunjukkan kepada para perajin cara membuat barang dari bahan daur ulang dan menjualnya ke perusahaan.
Perusahaan ini mendaur ulang sampah menjadi tas jinjing dan barang dagangan, yang kemudian menjadi hadiah perusahaan untuk Samsung, AXA Indonesia, dan perusahaan besar lainnya. Soerijo, mantan kontestan Miss Indonesia, menerima hibah lebih dari $500.000, termasuk dari DBS dan UNDP.
Baca Juga: 8 Pengusaha Tajir yang Berbisnis Tekstil Terbesar di Indonesia, Siapa Saja?