Growthmates, pandemi telah mengubah ruang kerja selamanya karena kerja hibrida telah menjadi hal yang normal di seluruh organisasi.

Model yang menggabungkan kerja dari kantor dan rumah telah dipuji karena memfasilitasi keseimbangan kehidupan kerja dan menyediakan lingkungan yang nyaman di mana kita dapat bekerja dan berada di sekitar keluarga mereka.

Namun, dalam jangka panjang, ditemukan bahwa kerja jarak jauh mulai kehilangan daya tarik dan akhirnya membuatkita kelelahan karena lebih sedikit interaksi sosial dan mengaburkan batasan antara ruang pribadi dan ruang kerja.

Kerja jarak jauh mungkin tampak nyaman dan bermanfaat pada awalnya, tetapi meninggalkan konsekuensi jangka panjang.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Psychological Association, ditemukan bahwa kerja jarak jauh dapat merusak kesehatan mental karyawan.

Dan, berikut 5 dampak buruk kerja jarak jauh atau work from home terhadap kesehatan mental. Apa saja?

1. Keseimbangan kehidupan kerja yang tidak sehat

Kerja jarak jauh dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental ; keseimbangan kehidupan kerja yang tidak sehat dapat menyebabkan stres dan ketegangan.

Kamu selalu sibuk dan tersibuk di tempat kerja; sulit untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri. Akan ada saatnya kamu makan dan tidur di depan komputer. Pekerja jarak jauh sering kali merasa sulit untuk menjaga batasan antara kehidupan dan pekerjaan.

2. Interaksi sosial yang rendah

Pekerja jarak jauh memiliki interaksi sosial yang rendah. Interaksi sosial yang rendah dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental seseorang.

Kurangnya interaksi tatap muka dengan rekan kerja dapat menyebabkan kesepian dan rasa tidak aman serta dapat membuat mereka merasa terputus hubungan.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Agar Kamu Bisa Bekerja Secara Multitasking Tanpa Membuat Diri Kelelahan