6. Finlandia: Tarja Halonen (2001)
Tarja Halonen, Presiden perempuan pertama Finlandia, menjabat mulai tahun 2001. Ia dikenal atas advokasinya terhadap hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan peran Finlandia di kancah internasional.
Tarja juga memimpin Finlandia melalui masa stabilitas ekonomi dan politik, menjaga negara tetap netral dalam berbagai konflik internasional. Ia memperkuat hubungan luar negeri Finlandia, terutama dengan Uni Eropa dan negara-negara Nordik lainnya.
Sebagai pendukung kuat hak-hak perempuan, Tarja memastikan isu kesetaraan gender menjadi bagian utama kebijakan pemerintahannya. Ia dikenang sebagai sosok yang peduli pada isu-isu sosial dan kesejahteraan rakyat Finlandia.
Baca Juga: Megawati: Pemilu Itu Ajang Pesta Demokrasi Rakyat
7. Indonesia: Megawati Soekarnoputri (2001)
Megawati Soekarnoputri adalah Presiden perempuan pertama Indonesia. Ia menjabat pada periode 2001–2004, membawa stabilitas setelah krisis ekonomi dan politik yang melanda Indonesia di akhir 1990-an.
Di bawah kepemimpinannya, Megawati memprioritaskan pemulihan ekonomi dan memperkuat lembaga-lembaga demokrasi. Ia juga memperkenalkan beberapa reformasi di sektor energi dan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sebagai putri Proklamator Indonesia, Soekarno, Megawati juga berupaya menjaga persatuan di tengah keberagaman bangsa. Warisannya sebagai pemimpin perempuan pertama menjadi tonggak sejarah penting bagi Indonesia.
Baca Juga: Deretan Perempuan CEO Ternama di Indonesia
8. Korea Selatan: Han Myung-sook (2006)
Han Myung-sook adalah Perdana Menteri perempuan pertama Korea Selatan, yang menjabat pada tahun 2006. Ia dikenal sebagai seorang aktivis hak perempuan sebelum memasuki dunia politik.
Sebagai pemimpin, ia fokus pada kebijakan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Myung-sook mendorong investasi di sektor energi hijau dan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing Korea Selatan.
Tak hanya itu, Han Myung-sook juga memperjuangkan hak-hak perempuan di dunia kerja, membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk berkontribusi dalam sektor ekonomi dan politik. Kepemimpinannya menginspirasi generasi muda Korea Selatan untuk aktif dalam pembangunan negara.
9. Australia: Julia Gillard (2010)
Julia Gillard menjadi Perdana Menteri perempuan pertama Australia pada tahun 2010. Ia dikenang atas kebijakan progresifnya dalam bidang pendidikan dan kesehatan, serta pidato ikoniknya tentang kesetaraan gender di parlemen.
Julia memperkenalkan reformasi pendidikan yang fokus pada aksesibilitas dan peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah Australia. Ia juga memperjuangkan kebijakan layanan kesehatan universal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan politik, termasuk tekanan oposisi, Julia tetap konsisten dalam memperjuangkan nilai-nilai kesetaraan. Ia adalah sosok pemimpin yang berani dan gigih di dunia politik yang didominasi laki-laki.
Baca Juga: 7 Tokoh Perempuan Inspiratif di Dunia Kesehatan
10. Thailand: Yingluck Shinawatra (2011)
Yingluck Shinawatra adalah Perdana Menteri perempuan pertama Thailand, menjabat mulai tahun 2011. Ia memimpin dengan fokus pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan rakyat, meskipun masa jabatannya penuh dinamika politik.
Salah satu kebijakan populernya adalah program subsidi beras untuk membantu para petani kecil. Kebijakan ini mendapatkan dukungan luas dari masyarakat pedesaan. Yingluck juga mendorong investasi infrastruktur untuk meningkatkan daya saing Thailand di tingkat internasional.
Namun, pemerintahannya juga menghadapi kritik dan konflik politik yang memuncak pada penggulingannya. Meskipun begitu, Yingluck dikenang sebagai pemimpin perempuan yang mencoba membawa perubahan positif bagi Thailand.
Nah, itu dia sederet negara yang pernah dipimpin oleh para perempuan hebat. Semoga streotipe masyarakat patriarkal yang cenderung menganggap pria lebih kompeten dan tegas, sedangkan perempuan sering kali dianggap lebih lembut dan emosional perlahan dapat hilang dengan pembuktian segudang prestasi para perempuan di berbagai negara.