Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta pemerintah untuk memperbaiki regulasi pinjaman online (Pinjol) guna memberikan perlindungan bagi masyarakat. 

"Menjamurnya pinjol di Indonesia menimbulkan dampak sosial ekonomi yang sangat besar untuk masyarakat. Bahkan sampai ke ranah pidana atau kriminalitas," katanya kepada wartawan, Senin kemarin.

Baca Juga: Prabowo: Saya Merasa Nyaman Ada Mbak Puan dan Saya Menghormati PDI Perjuangan

Baca Juga: Perputaran Uang di Daerah Capai Puluhan Triliun, Program Makan Bergizi Dongkrak Ekonomi Desa

Baca Juga: Janji Cak Imin: Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem dalam Waktu 2 Tahun

Lebih lanjut, terkait keluarga yang berusaha melakukan bunuh diri karena terjerat utang pinjol, menurutnya peristiwa tersebut hanya satu dari sekian contoh dampak negatif pinjol.

"Peristiwa di Kediri ini sungguh sangat menyedihkan. Terutama atas meninggalnya seorang anak balita yang tidak bersalah," ujar dia.

Sambungnya, "Kita ketahui, sudah banyak peristiwa ironi yang terjadi karena pinjol. Ini menjadi cerminan bagaimana jeratan pinjol dapat menghancurkan keluarga-keluarga yang rentan secara ekonomi dan psikologis," tambah Puan.

Karena itu, ia pun meminta pemerintah untuk segera mengambil tindakan serius untuk melindungi masyarakat dari jeratan pinjol dan tekanan ekonomi.

"Negara harus mengambil langkah ekstra untuk mengatasi masalah pinjol. Apalagi, pinjol-pinjol ilegal yang sangat merugikan masyarakat karena bunga utang yang tidak masuk akal, sehingga justru menambah beban pengguna layanan itu," terangnya.

Menurutnya, penertiban regulasi diharapkan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan. "Kami juga kembali mengingatkan agar pemerintah menertibkan regulasi dan meningkatkan pengawasan terhadap aplikasi pinjaman online," ucap dia.

Ia meminta pemerintah melalui OJK untuk memastikan penyedia layanan pinjol menerapkan standar bunga yang wajar serta prosedur transparan.

"Harus ada evaluasi kemampuan membayar. Ini menjadi syarat wajib sebelum pemberian pinjaman guna mencegah jerat utang yang tak terkendali. Langkah preventif juga sangat penting," tukas Puan.