Setelah lebih dari tiga dekade menemani keluarga Indonesia, Tupperware secara resmi menghentikan operasional bisnisnya di Indonesia. Meskipun penghentian efektif dilakukan sejak 31 Januari 2025, pengumuman publik baru disampaikan pada 13 April 2025 melalui akun Instagram resmi @tupperwareid.
Dalam unggahan tersebut, Tupperware Indonesia menyampaikan pesan perpisahan yang menyentuh, menandai akhir dari perjalanan panjang mereka di Tanah Air. “33 tahun bukanlah waktu yang singkat. Dari bekal si kecil hingga hantaran penuh cinta, kami bangga telah menemani perjalanan Anda dengan produk yang dirancang untuk menginspirasi gaya hidup sehat, praktis, dan modern," tulis Tupperwared dikutip Olenka pada Senin (14/04/2025).
Bagian dari Restrukturisasi Global
Keputusan untuk menutup bisnis di Indonesia merupakan bagian dari langkah restrukturisasi global oleh perusahaan induknya, Tupperware Brands Corporation, yang berbasis di Amerika Serikat. Perusahaan global tersebut sebelumnya dilaporkan tengah menghadapi krisis keuangan serius, termasuk utang yang menumpuk hingga lebih dari US$1,2 miliar dan penurunan tajam dalam penjualan.
Baca Juga: Sosok di Balik Lahirnya Tupperware, Produsen Wadah Makanan dan Minuman Favorit Emak-emak
Pada akhir 2024, Tupperware bahkan sempat mengajukan kebangkrutan di AS. Sejumlah faktor turut berkontribusi terhadap krisis ini, antara lain model bisnis penjualan langsung yang dinilai sudah usang di era digital, kurangnya inovasi dalam produk maupun strategi pemasaran, serta tekanan ekonomi global yang berdampak pada biaya produksi dan distribusi.
Langkah Penyelematan
Meski begitu, perusahaan induk berhasil menghindari likuidasi total dengan menjual bisnisnya kepada konsorsium investor, termasuk Alden Global Capital dan Bank of America, dalam transaksi senilai US$23,5 juta.
Langkah ini membuka peluang bagi restrukturisasi dan transformasi digital, namun tetap berdampak pada penutupan operasional di banyak negara, termasuk Indonesia.
Dampaknya di Indonesia
Dengan penghentian bisnis ini, Tupperware tidak lagi beroperasi dan mendistribusikan produknya di Indonesia. Namun, hingga berita ini ditayangkan, Tupperware Indonesia belum merilis informasi rinci terkait proses likuidasi aset, hak-hak karyawan, maupun penyelesaian dengan mitra bisnis lokal.
Baca Juga: Tupperware Umumkan Kebangkrutan, Begini Naik-Turun Perjalanan Produksinya
Berdasarkan ketentuan hukum di Indonesia, proses likuidasi semestinya dilakukan oleh likuidator yang ditunjuk dan diumumkan secara resmi kepada publik.
Penutupan ini menandai berakhirnya sebuah era, di mana Tupperware bukan hanya dikenal sebagai merek wadah makanan, tetapi juga bagian dari gaya hidup dan kenangan rumah tangga di Indonesia.
Dalam penutup pernyataannya, Tupperware menyampaikan apresiasi mendalam bagi semua pihak terkait.
“Kenangan selama 33 tahun ini akan selalu menjadi bagian dari cerita indah kami. Terima kasih telah menjadikan Tupperware lebih dari sekadar produk—Anda telah membuatnya menjadi bagian dari keluarga, momen, dan cerita yang penuh makna," tandasnya.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada segenap Executive Director, Sales Force dan Masyarakat/Konsumen yang telah menjadi bagian penting Tupperware, atas kepercayaan, dukungan, dan kenangan indah yang telah diberikan dan dibagikan bersama Tupperware Indonesia. Harapan terbaik kami untuk Seluruh Sahabat Tupperware Indonesia," tutupnya.
Baca Juga: Tupperware Bangkrut: Menilik Jejak Sejarah Perusahaan Wadah Makanan yang Jaya pada Masanya
Respon Warganet
Pengumuman penutupan ini sontak memicu reaksi emosional dari para pengguna media sosial, khususnya mereka yang memiliki kenangan dan keterikatan personal dengan produk-produk Tupperware. Beberapa warganet memberikan respon di kolom komentar akun Instagram @tupperwareid.
“Sedih banget. aku bisa keluar negeri beberapa kali dari Tupperware. makasih tupperware semoga ada rebranding baru ya,” tulis akun @laollafarabi.
“Yah beneran berhenti ini? Pdhl baru punya uang cukup buat beli tempat bekal anak, selama beli beda merk kualitasnya ga sama huhu,” ungkap @nitharhy yang merasa kehilangan kesempatan memiliki produk favoritnya.
Sementara itu, akun @saiyaeprel berbagi kisah personalnya dengan panjang dan hangat:
“Tupperware thankyou banget, karna kalian ekonomi keluarga aku cukup stabil pada masanya. Even aku aja waktu SMP pernah jual 3-5 barang Tupperware ke temen aku pake sistem kredit. Hampir semua alat makan aku dirumah masih tetep pake Tupperware, sampe ke botol kecap dan saos sampe panci dan spatula juga. Ibu aku pun pernah dengan bangganya ketika aku tanya kenapa dia selalu simpenin barang Tupperware yg unik, dia bilang kalau dia mau nurunin itu semua ke aku hehehehe. Tupperware akan selalu dihati, dan pasti aku akan tetep kenalin Tupperware ke anak aku someday. Kalau dulu aku SD - kuliah ditemenin Tupperware, barang yg super duper kuat banget.”
Beberapa di antara mereka juga berharap Tupperware akan hadir kembali dengan branding yang baru. Kalau Growthmates sendiri, punya kenangan apa nih dengan Tupperware?