Concern saat ini sejalan dengan campaign Baby HUKI, Sahabat Bunda Pintar, kita sangat aware sekali dengan mental health issue di para bunda, yang sekarang para bunda sudah masuk di generasi millenial dan gen Z. Di mana gen z sangat luas terhadap akses informasi dan mereka bukan generasi yang mengikuti begitu saja turun temurun orang tua, mereka haus akan informasi, mereka akan memverifikasi, dan mereka akan lebih suka dengan anutan,” tutur Risa.

“Ada anutan yang mereka respect dan suka, dan mereka akan punya trust dengan anutan tersebut. Kami pikir, dengan memiliki BA yang bisa merepresentasi seperti itu akan sejalan dengan visi misi Baby HUKI,” sambungnya.

Melalui konsep pola asuh pintar atau smart parenting, Baby HUKI juga berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Bukan hanya memenuhi kebutuhan praktis, tetapi juga memberikan perlindungan dan rasa aman pada si Kecil

“Dengan rangkaian produk berkualitas yang telah melalui uji klinis, Baby HUKI memenuhi standar orthodontic, dan menjadi satu-satunya botol susu yang mendapatkan sertifikasi halal di Indonesia, sehingga Bunda dapat lebih tenang dan yakin dalam memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang optimal si Kecil. Hal ini diharapkan dapat membuat Bunda dan si Kecil bahagia,” kata General Manager Sales Marketing Baby HUKI, Franciska Puspa Julia, dalam keterangannya.

Berbicara soal smart parenting, Praktisi Psikologi Anak Usia Dini, Aninda S.Psi, M.Psi.T. memaparkan bahwa praktik pola asuh pintar memiliki manfaat psikologis yang signifikan. Salah satunya adalah saat kegiatan menyusui.

“Contohnya pada saat menyusui. Proses menyusui ada momen yang intens, yang melibatkan keterikatan emosional antara Bunda dan si Kecil. Di momen tersebut Bunda bisa sambil berdongeng, memperkenalkan benda di sekitarnya, mengenal tanaman atau hewan,” kata Aninda.

“Untuk itu, penting bagi Bunda memahami dan mengelola emosi dengan baik, merespons dengan tenang, sehingga terjalin interaksi positif di setiap momen perawatan. Selain itu, menjadi smart parenting bisa diwujudkan dengan mendengarkan dan memahami perasaan si Kecil, memberikan dukungan positif, serta menjalani self-care. Langkah-langkah ini menjadi kunci untuk menciptakan kebahagiaan, bukan hanya bagi si Kecil, tetapi juga bagi sang Bunda. Dengan merawat diri dan memberi waktu untuk diri sendiri, orang tua dapat mencapai keseimbangan optimal antara peran sebagai orang tua dan kebutuhan individu mereka,” imbuhnya.