Tingkat literasi finansial dan asuransi di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, namun tingkat inklusi asuransi masih berada pada angka rendah, yaitu 12,2%. Kondisi ini menjadi perhatian penting bagi Sun Life dalam mendorong perlindungan finansial yang lebih nyata bagi masyarakat.
Presiden Direktur Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo, menjelaskan bahwa sejak awal berdiri, baik di Indonesia maupun global, Sun Life memiliki tujuan untuk membantu masyarakat mencapai kemapanan finansial dan hidup lebih sehat.
Baca Juga: Tren Literasi Asuransi Menguat, Zurich Indonesia Catatkan Kinerja Positif
"Dengan kehadiran Sun Life, harapannya masyarakat dapat mencapai kemapanan finansial," jelasnya.
Hal itu dibuktikan pada tahun 2024, tingkat literasi asuransi Sun Life mencapai 45%, sementara literasi produk keuangan berada pada angka 76%. Dengan populasi sekitar 280 juta jiwa, Sun Life mencatat meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya proteksi terhadap risiko musibah dan pembiayaan kesehatan.
Baca Juga: Sederet Tips Penting Sebelum Anda Teken Polis Asuransi
Lebih lanjut, memasuki 2025, tekanan ekonomi memperkuat kebutuhan akan perencanaan keuangan. Sebanyak 70% masyarakat Indonesia merasakan kenaikan signifikan biaya hidup, 52% tidak memiliki rencana keuangan lebih dari satu tahun, dan 37% keluarga masih bergantung pada satu sumber pendapatan, kondisi yang berpotensi mengganggu stabilitas rumah tangga.
Pada saat yang sama, aspirasi jangka panjang masyarakat turut meningkat, yakni sebesar 71% ingin membangun kekayaan keluarga dan 73% berharap warisan dapat digunakan untuk pendidikan generasi berikutnya.
Menjawab kebutuhan tersebut, Sun Life Indonesia pada Rabu (03/12/2025) resmi meluncurkan produk Asuransi Sun Prosperity Prime (SiSuper), solusi komprehensif yang dirancang untuk memberikan ketenangan finansial sejak hari pertama dan membangun proteksi lintas generasi.
Baca Juga: Tips Memahami Polis agar Tenang Ajukan Klaim Asuransi
Produk ini hadir dalam tiga kategori berdasarkan usia dan tujuan finansial: Super Start (25–35 tahun) untuk stabilitas arus kas sejak tahun pertama; Supergroup (35–45 tahun) dengan kombinasi likuiditas dan pertumbuhan untuk pendidikan anak; serta Supermaksima (45–50 tahun) untuk akumulasi kekayaan jangka panjang dengan pencairan sekaligus di akhir periode.
“Perencanaan keuangan tetap sangat penting agar keluarga tidak tertekan oleh kondisi yang tidak terencana,” ujar Andrias Gunawan, Chief Agency Officer Sun Life Indonesia.
Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, Maika Randini, menambahkan bahwa SiSuper dirancang untuk memberikan kepastian tanpa janji berlebihan, menjaga keamanan finansial hingga akhir kontrak, dan memberikan fleksibilitas bagi nasabah dalam memilih jangka waktu manfaat sesuai kebutuhan, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
Baca Juga: Kuatkan SDM dan Lakukan Transformasi Digital Jadi Kunci Bisnis Asuransi Tri Pakarta
Dengan hadirnya SiSuper, Sun Life berharap dapat memperkuat stabilitas finansial keluarga Indonesia dan memperluas akses perlindungan yang merata di seluruh lapisan masyarakat.