Disutradarai oleh Rahabi Mandra dan Arwin Tri Wardhana, film BELIEVE – Takdir, Mimpi, Keberanian secara resmi meluncurkan trailer dan poster jelang penayangan perdananya pada Juli 2024 mendatang. Lebih dari sekadar film perang, BELIEVE siap membawa penonton ikut terjun ke medan perang dengan realisme pertempuran yang mengguncang. 

Produser Celerina Judisari mengungkap, film ini diangkat dari kisah nyata yang tertuang dalam buku biografi berjudul Believe — Faith, Dream, and Courage. Diperankan oleh Ajil Ditto sebagai pemeran utama, film ini menyajikan adegan pertempuran paling realistis, sinematografi berstandar tinggi, detail teknis laga yang  autentik, serta menjanjikan pengalaman visual dan emosional yang berbeda. 

“Kami ingin membuat sesuatu yang action, laga, perang, tapi membuat hati terharu dan teriris. Kami ingin memastikan penonton terbawa ke dalam suasana perang senyata mungkin, dari nyaringnya dentuman senjata, hingga merasakan perihnya pengorbanan para pejuang kita," ujar produser film Believe, Celerina Judisari, dalam peluncuran trailer dan poster yang berlangsung di CGV FX Sudirman, Selasa (3/6/2025).

Meski aksi pertempuran mengisi lebih dari separuh durasi film, kekuatan sejati film Believe terletak pada sisi  humanis yang menyentuh hati. Diangkat dari biografi, film ini menceritakan perjuangan seorang anak muda dari  keluarga yang tidak utuh dengan masa kecil yang penuh tantangan, namun ternyata tidak menghalangi dia untuk  mengejar mimpinya. 

Melalui karakter Agus, seorang pemuda yang tumbuh dengan luka batin dan dihadapkan pada  kerasnya realita perang, film ini mengajak penonton merenungkan satu pesan kuat: “Semua orang bisa jadi hebat  dengan perjuangan, kerja keras, dan pengorbanan.”

Film BELIEVE menghadirkan pendekatan yang berbeda dari karya-karya Rahabi Mandra, sang sutrada, sebelumnya. Ia mengungkap bahwa BELIEVE menyajikan aksi perang secara utuh dan masif, berbeda dengan film-film sebelumnya yang lebih mengedepankan unsur drama dalam latar perang.

“Dulu saya pernah bikin film dengan latar perang, tapi masih cenderung drama. Di film ini kami coba tampilkan aksi perangnya secara penuh, ada puluhan adegan pertempuran, pembelahan senjata, dan segala upaya agar terasa nyata. Bisa dibilang ini full-blown action,” ungkapnya.

Rahabi juga menambahkan bahwa tim produksi benar-benar berupaya untuk tidak mengecewakan penonton dengan menghadirkan skala dan emosi yang lebih kuat.

“Kami ingin memuaskan keinginan penonton, dorong batas kemampuan produksi lokal, dan menjawab tantangan—bisa nggak sih kita bikin film perang dengan kualitas yang maksimal? Dan kami mencoba itu di BELIEVE,” lanjutnya.

Berperan sebagai Agus dalam film BELIEVE menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Ajil Ditto. Tidak hanya menghadapi tantangan fisik dan emosi dalam mendalami karakter seorang pejuang, Ajil juga merasakan ikatan kuat yang terjalin di antara para pemain selama proses syuting.

“Aku bersyukur banget bisa jadi bagian dari tim ini, ada rasa persahabatan yang kuat di antara kami, dan semoga itu bisa terlihat juga di layar. Aku berharap penonton bisa melihat bahwa karakter Agus bukan hanya soal peran perang, tapi juga sisi kemanusiaannya,” tutur Ajil Ditto dalam kesempatan yang sama.

Trailer film Believe memberikan sedikit gambaran keseruan yang akan dapat disaksikan para penikmat film,  khususnya film laga perang. Mengambil latar belakang kisah nyata Operasi Seroja tahun 1975, dan operasi ke  Timor Timur tahun 1995 dan 1999, tim kreatif dari rumah produksi Bahagia Tanpa Drama (@bahagiatanpadrama)  melakukan riset mendalam untuk memastikan aksi laga, area peperangan, seragam tentara, settingan desa Timor  Timur 1970an, hingga jenis senjata yang dipergunakan, mirip dengan kondisi nyata, dan sesuai dengan jamannya.

Poster dan Trailer resmi yang diluncurkan ini menjadi penghantar yang membuat pemirsa penasaran tentang  kisah kelanjutan dari Agus yang melalui pergulatan batinnya di tengah dentuman pertempuran. Adapun film Believe – Takdir, Mimpi, Keberanian akan tayang di seluruh bioskop di Indonesia mulai 24 Juli 2025.

Sinopsis

Agus (Ajil Ditto) tumbuh dalam bayang-bayang sang ayah, Sersan Kepala Dedi (Wafda Saifan), seorang prajurit  yang bertempur dalam Operasi Seroja tahun 1975. Meski Dedi telah banyak berkorban, pengabdiannya justru  berdampak buruk bagi kehidupan pribadinya. 

Kecemasan dan ketidakpastian membuat Ibu Agus pergi, meninggalkan jejak kesepian dan amarah di hati Agus  kecil. Tahun demi tahun berlalu, Agus memasuki masa remaja di era 1984, Agus menjadi pemuda yang kerap  terlibat perkelahian. Agus muda kehilangan arah, terjebak dalam bayang masa lalu. 

Hingga suatu hari, kematian sang ayah justru menyingkap kisah-kisah keberanian dan pengorbanan ayahnya di  medan perang, Agus mulai mengenal sosok ayahnya dengan cara yang berbeda. Agus justru terinspirasi oleh  keberanian dan pengorbanan yang selama ini tak ia pahami, Agus pun mengambil keputusan besar menjadi  seorang prajurit. 

Namun jalan menuju medan perang tak semudah yang dibayangkannya. Dengan tekad penuh, Agus menghadapi  penolakan, kegagalan, dan rasa takut akan bayang-bayang masa lalu yang terus menghantuinya. 

Di tengah gejolak konflik, takdir mempertemukannya dengan Miro (Marthino Lio), pemimpin separatis yang  dahulu menjadi musuh ayahnya. Kini, di tengah kobaran perang dan dilema pribadi, Agus harus bergulat dengan  identitasnya sebagai prajurit, pengorbanan keluarga yang ia tinggalkan, serta tanggung jawab besar melindungi  anak buahnya dan warga sipil yang tak bersalah. 

Perlahan, di balik dentuman peluru dan kabut pertempuran, Agus mulai memahami arti keberanian dan jejak  pengorbanan sang ayah yang selama ini tak pernah diceritakan padanya. 

Namun di medan perang, tak semua pertarungan bisa dimenangkan dengan senjata.

Akankah Agus menemukan kedamaian dalam hatinya — atau justru kehilangan semuanya? Ikuti terus perjalanan film BELIEVE – Takdir, Mimpi, Keberanian melalui akun-akun resmi media sosial:
Instagram: @filmbelieve
TikTok: @filmbelieve2025
Youtube: Bahagia Tanpa Drama