Tahun baru adalah momen yang tepat bagi kita untuk melakukan refleksi diri dan membuat resolusi, termasuk dalam pengelolaan keuangan di 2025. Resolusi dalam pengelolaan keuangan bukan hanya tentang cara menabung yang lebih banyak, namun juga bagaimana menentukan target keuangan setahun ke depan, mengatur keuangan yang lebih realistis, hingga menerapkan disiplin dalam pengelolaan keuangan.

Lindawati Octaviani, Direktur Keuangan SeaBank Indonesia, dalam podcast Womantalk, membagikan tips praktis yang bisa dipakai siapapun termasuk pekerja yang baru memiliki penghasilan maupun keluarga muda untuk menata keuangan di tahun 2025 lebih sehat dan terencana.

1. Tetapkan Target Keuangan

Menurut Lindawati, langkah pertama untuk meraih finansial yang sehat adalah dengan menetapkan target keuangan yang jelas. Coba definisikan apa yang ingin kamu capai di tahun ini.

Tidak perlu muluk-muluk, kata dia, penyusunan target bisa dimulai dari jangka pendek hingga tujuan jangka panjang, yang terpenting target tersebut harus realistis dan terukur.

Seperti, dimulai dari hal sederhana seperti menabung untuk liburan, hingga rencana besar, yaitu membeli rumah maupun menyiapkan dana pensiun.

“Lalu, gunakan Prinsip SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dalam penyusunan target keuangan agar lebih mudah dan realistis. Sesuaikan prinsip SMART dengan tujuan keuangan Anda,” papar Lindawati.

2. Atur Keuangan dengan Realistis

Lindawati menurutkan, menyusun target keuangan yang idealis tentu saja boleh, namun kitatetap harus realistis. Terlalu mementingkan idealisme dapat membuat rencana keuangan kita menjadi “angan-angan”, namun kita bisa menghindarinya dengan melakukan beberapa cara seperti menyusun anggaran dengan menghitung pemasukan dan pengeluaran bulanan, termasuk hal-hal kecil seperti biaya transportasi atau jajan kopi harian.

Selain itu, lanjut Lindawati, terapkan aturan 50/30/20, di mana 50% penghasilan digunakan untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.

“Kemudian, pastikan Anda memiliki dana darurat minimal sejumlah tiga hingga enam bulan pengeluaran sebagai perlindungan untuk menghadapi kondisi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan,” lanjutnya.

3. Periksa Kembali Utang Selama 2024

Setelah menetapkan target keuangan 2025 yang realistis, kata Lindawati, langkah berikutnya adalah membuat dan mengevaluasi daftar sisa utang selama 2024.

Menurutnya, pengelolaan utang yang baik dapat mencegah beban keuangan yang berlebihan, juga membantu Anda mengoptimalkan penggunaan dana berdasarkan jenis utang dan tingkat bunganya.

Adapun, beberapa langkah yang bisa dilakukan adalah:

  • Lakukan pendataan seluruh utang yang masih tersisa, lengkap dengan besaran bunga dan tanggal jatuh tempo.
  • Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tertinggi. Hal tersebut dapat mengurangi beban bunga secara keseluruhan dan mempercepat proses pelunasan.
  • Bayar lebih dari jumlah minimum, dengan membayar lebih kita dapat mengurangi pokok utang lebih cepat sehingga mengurangi beban bunga yang mesti dibayar. 

4. Disiplin dalam Mengelola Keuangan

Setelah menyusun target keuangan dan daftar pelunasan utang, lanjut Lindawati, hal penting lainnya adalah menerapkan sikap disiplin dalam pengelolaan keuangan. Jika tidak disiplin, rencana keuangan yang telah dibuat tidak akan terealisasi.

Untuk itu, Lindawati pun menyarankan kita melakukan beberapa hal, seperti:

  • Rutin mencatat setiap pengeluaran, baik besar maupun kecil untuk membantu mengevaluasi anggaran. Cek kembali secara bulanan pengeluaran, mana yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan.
  • Kurangi pengeluaran yang bukan prioritas dengan membuat daftar belanja kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan musiman serta tentukan anggarannya. Dahulukan kebutuhan primer, jika ada sisa budget baru dialokasikan untuk kebutuhan sekunder maupun tersier.
  • Evaluasi keuangan secara berkala untuk memastikan rencana keuangan setahun agar tetap on track
  • Memanfaatkan teknologi seperti aplikasi keuangan untuk memantau pengeluaran Anda dan melihat sejauh mana pencapaian target yang telah dibuat.