Hartman menjelaskan, kadar biotin yang tinggi berpotensi menyebabkan diagnosis hipertiroidisme yang salah dan memengaruhi kemampuan dokter untuk mendeteksi serangan jantung pada pasien.
Kepala dermatologi di Universitas George Washington, dr. Adam Friedman, mengatakan efek samping yang muncul akibat konsumsi suplemen biotin bisa sangat serius, bahkan berpotensi mematikan. Salah satu contohnya adalah seseorang yang meninggal karena serangan jantung yang tidak terdeteksi selama pengujian kesehatan.
Meskipun ada serangan jantung, hasil tes menunjukkan bahwa kadar troponin pasien—yaitu indikator untuk mendeteksi kerusakan jantung—tidak menunjukkan peningkatan yang seharusnya memicu kekhawatiran.
Ini menunjukkan bahwa pada beberapa kasus, konsumsi suplemen biotin untuk pertumbuhan rambut bisa menyebabkan masalah kesehatan yang tidak terlihat langsung melalui tes rutin.
“Biotin atau vitamin B7, umumnya ditemukan di sebagian besar makanan dan multivitamin, jadi orang jarang membutuhkan suplemen,” jelasnya.
Cara Alami Mendapatkan Biotin dan Kolagen
Menurut Hartman, klaim mengenai manfaat biotin untuk kesehatan rambut, kulit, dan kuku sebagian besar berdasarkan pengalaman pribadi atau anekdot. Ia menambahkan, sebagian besar orang Amerika sudah mendapatkan cukup biotin dari makanan sehari-hari.
Sementara itu, meskipun ada data awal yang menunjukkan bahwa kolagen dapat memperbaiki kesehatan kulit, Hartman menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mendukung klaim tersebut.
Adapun jenis makanan yang kaya akan biotin di antaranya adalah:
- Kuning telur
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
Baca Juga: Dermatologist Ungkap Pentingnya Perawatan Kulit dari Dalam, Ini Asupan Vitamin yang Dibutuhkan
Sedangkan makanan yang membantu meningkatkan produksi kolagen meliputi:
- Daging
- Kaldu tulang
- Agar-agar
- Produk susu
- Kacang
- Kedelai
- Buah-buahan, sayuran berdaun hijau, dan sayuran akar (karena kandungan vitamin C, seng, dan tembaganya yang mendukung produksi kolagen).
Meskipun suplemen kolagen sering dipromosikan untuk mendukung kesehatan kulit, ada kekhawatiran terkait kandungan logam berat beracun seperti timbal dan merkuri yang ditemukan pada banyak merek populer, menurut Hartman dan sejumlah dokter kulit lainnya.
Meskipun konsumsi kolagen kemungkinan tidak membahayakan secara langsung, dr. Friedman mencatat bahwa ada kekurangan pedoman yang jelas mengenai dosis yang tepat.
“Saya memberi tahu pasien saya, jangan mengonsumsi (biotin). Bagi saya, tidak ada manfaat tambahan, hanya potensi bahaya,” imbuhnya.