KAI Logistik, anak usaha KAI, berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja volume sebesar 26% pada triwulan ketiga 2024, dibandingkan rerata triwulan sebelumnya di berbagai segmen produk, di antaranya KALOG Express, KALOG Plus, dan KALOG Pro.
Fredi Firmansyah, Direktur Utama KAI Logistik, menjelaskan bahwa pada triwulan ketiga, KAI Logistik berhasil mencatatkan kinerja volume angkutan hingga mencapai 7.619.168 ton dan perusahaan telah berhasil mengelola lebih dari 19 juta ton volume barang hingga akhir September ini.
Baca Juga: Bisnis Batu Bara KAI Logistik Meningkat 28% di Periode TW III
"Peningkatan kinerja yang cukup signifikan ini tentunya didorong oleh performa yang kuat dari beberapa segmen bisnis perusahaan," ujar Fredi, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (13/10/2024).
Di triwulan ketiga, segmen bisnis angkutan batu bara di Sumatra Selatan mendominasi dengan menjadi kontributor utama yang memberikan kontribusi sebesar 90% dari total volume angkutan atau sekitar 6,8 juta ton. Selain itu, segmen angkutan kontainer mencapai 589.500 ton, angkutan nonkontainer sebesar 134.366 ton, dan layanan kurir menyumbang 17.013 ton.
Fredi menyampaikan bahwa capaian ini mencerminkan komitmen kuat perusahaan dalam terus meningkatkan kualitas layanan logistik yang dimiliki. "Kinerja ini merupakan hasil dari upaya intensif kami dalam menghadirkan solusi logistik yang terpadu dan inovatif, sejalan dengan visi kami untuk dapat menjadi total logistics solution," ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan layanan, di triwulan ini KAI Logistik telah mengambil berbagai langkah penting, salah satunya melalui pengembangan segmen KALOG Plus. Perusahaan mengambil langkah strategis melalui peningkatan kapasitas angkut kontainer yang ditingkatkan dari 20 GD menjadi 30 GD untuk rute Klari, Karawang menuju Semarang dan Surabaya (PP).
Upaya ini ditujukan untuk menjawab permintaan dan kebutuhan pelanggan dalam mempercepat proses distribusi di kawasan industri strategis. Melalui peningkatan kapasitas, perusahaan mampu mengakomodasi pengiriman kontainer sebanyak 60 Teus atau 1.080 ton dalam satu perjalanan.
"Tidak hanya itu, KAI Logistik juga melakukan penguatan melalui adaptasi teknologi informasi khususnya digitalisasi dalam mendukung proses bisnis layanan dengan penerapan teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Implementasi RFID ini dilakukan secara bertahap dengan target pemasangan tag RFID pada lebih dari 2.000 kontainer di pulau Jawa dan Sumatra. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi solusi yang membantu perusahaan dalam mengoptimalkan proses Supply Chain Management (SCM)," lanjut Fredi.
Perusahaan meyakini langkah-langkah strategis yang dijalankan ini dapat menjadi bagian dari misi KAI Logistik untuk selalu memberikan layanan terbaik kepada pelanggan dan mencatatkan kinerja yang lebih baik hingga akhir tahun 2024. Sejalan dengan tagline "KAI Logistik ispossible", perusahaan terus berupaya mewujudkan segala yang mungkin dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.