3. Membangun jaringan dukungan
Percayalah, merasa terisolasi dalam pekerjaan yang kamu benci bisa menguras emosi. Karenanya, penting untuk kamu memiliki sistem pendukung.
Jalin hubungan dengan teman, keluarga, atau kolega yang memahami situasi kamu dan dapat memberikan nasihat atau sekadar memberikan simpati. Dukungan seseorang bisa menjadi penyelamat.
4. Fokus pada keseimbangan kehidupan kerja
Terkadang, pekerjaan yang kita benci bisa menghabiskan seluruh hidup kita. Untuk mendapatkan kembali kewarasan, prioritaskan keseimbangan kehidupan kerja.
Tetapkan batasan, hindari memeriksa email kantor setelah jam kerja, ambil waktu istirahat yang ditentukan, dan luangkan waktu untuk aktivitas yang kamu sukai di luar pekerjaan. Ini akan membuat mentalmu istirahat dan membantu kamu mempertahankan perspektif yang lebih sehat terhadap pekerjaan.
5. Keluar dari pekerjaan
Meskipun kamu mungkin tidak memiliki pilihan langsung, bukan berarti kamu tidak dapat merencanakan masa depan. Jika kamu akhirnya memilih resign, perbaruilah resume kerjamu, bangunlah jaringan dengan kontak industri, dan cari potensi lowongan pekerjaan.
Hal ini dapat memberi kamu rasa kendali dan harapan untuk masa depan yang lebih baik, meskipun tidak dalam waktu dekat. Semoga informasinya bermanfaat, ya!
Baca Juga: Kamu Terlalu Banyak Bekerja? Ini 12 Tips untuk Mewujudkan Work-Life Balance Agar Hidup Lebih Tenang