Capaian berbagai produk tersebut juga mendorong pendapatan operasional perseroan yang meningkat dibandingkan dengan Q1-2023, yaitu sebesar Rp377,4 miliar atau meningkat 32,9% yoy. Perseroan juga membukukan laba bersih sebesar Rp48,8 miliar di Q1 2024 atau meningkat sebesar 41,9% yoy.
"Ke depan, perseroan akan fokus pada inovasi teknologi untuk memberikan solusi keuangan yang cepat dan aman bagi nasabah, yang turut didukung oleh modal bank yang kuat yang ditunjukkan dari Capital Adequacy Ratio (CAR) yang tinggi untuk dapat terus melakukan ekspansi," tegas Vishal.
Baca Juga: Holding RS BUMN IHC Catatkan Kenaikan Laba Bersih Hingga 63% di Tahun 2023
Senior Vice President Finance Amar Bank, David Wirawan, menambahkan, selain teknologi, capaian dan kapabilitas perseroan untuk terus tumbuh juga didorong dari prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit dan dalam menjaga Cost of Fund.
Dia mengatakan, "Dalam industri perbankan digital serta fintech yang makin kompetitif, perseroan berhasil meningkatkan kinerja hingga awal 2024 dengan laba yang positif dan terus bertumbuh. Rasio kecukupan modal atau CAR perseroan yang tinggi kami harapkan dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan menguntungkan melalui ekspansi produk dan penyaluran kredit di tahun tahun mendatang, salah satunya yang dipimpin oleh Tunaiku dan inovasi baru lainnya."
Ke depan, Amar Bank akan terus memperluas produk digitalnya, baik dari sisi pinjaman maupun tabungan digital agar perseroan makin dikenal lebih luas di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya UMKM.
"Seiring meningkatnya kepercayaan masyarakat untuk menabung di Amar Bank, Dana Pihak Ketiga (DPK) terus tumbuh sebesar 34,1% QoQ dan juga mendorong ekspansi coverage area Tunaiku. Untuk meningkatkan kinerja, ke depan kami akan membangun ekosistem melalui inovasi collaborative embedded banking and finance dengan menggandeng mitra-mitra terpercaya," tambah David.