PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp48,86 miliar selama kuartal pertama 2024, tumbuh 41,9% secara tahunan (year-on-year). Perseroan juga optimis capai pertumbuhan signifikan di 2024, didorong oleh fundamental bisnis yang kuat dan bertumbuh.
Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank, mengatakan bahwa Amar Bank berhasil mencatatkan kinerja kuartal pertama terbaik dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelum-sebelumnya. Hal ini, katanya, merupakan pemacu bagi Amar Bank untuk tetap konsisten di sepanjang tahun 2024.
"Secara umum, keseluruhan kinerja perseroan pada Q1-2024 ini menggambarkan keberhasilan kami dalam membangun fondasi yang kuat dan memanfaatkan dengan baik kerangka kerja yang tangguh dari sisi risiko dan teknologi yang telah dibangun selama beberapa tahun terakhir," ujarnya, dikutip Sabtu (8/6/2024).
Kinerja tersebut mencerminkan segmen bisnis Amar Bank yang makin luas dengan total penyaluran kredit sebesar Rp2,74 triliun di sepanjang kuartal pertama 2024 dengan 52% dari pinjaman tersebut ditujukan kepada UMKM.
"Kami juga tetap melihat peran UMKM sebagai salah satu penggerak ekonomi domestik akan tetap besar kontribusinya di tahun 2024. Berbagai produk unggulan kami terus meningkatkan daya saing perseroan dalam melayani UMKM di tengah berbagai dinamika industri perbankan digital," jelas Vishal.
Sebelumnya, Amar Bank berhasil membangun kinerja bisnis yang kuat dan bertumbuh melalui dua layanan perbankan, yakni aplikasi Amar Bank dan Tunaiku. Tercatat, Tunaiku kini memimpin ekspansi segmen pinjaman perseroan secara digital dan membawa perubahan positif bagi UMKM dengan hadir di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan dan lebih dari 30 kota; melayani lebih dari 400.000 UMKM serta menyalurkan dana sebesar Rp12 triliun sejak 2014.
Di sisi lain, aplikasi Amar Bank telah membantu lebih dari 600 ribu orang Indonesia dalam membangun kebiasaan menabung dengan akun digital nasabah berhasil meningkat sebesar 134% secara yoy pada Q1-2024.