Perempuan memiliki peran penting dalam memitigasi bencana alam, peran mereka sangat sentral dalam upaya penanggulangan bencana alam terutama di tingkat komunitas dan keluarga. 

Perempuan dengan naluri keibuan kerap lebih punya kepedulian mendalam terhadap kesejahteraan keluarga dan lingkungan, naluri keibuan ini pula secara alami mendorong perempuan untuk menjadi agen perubahan dalam kesiapsiagaan bencana.

Baca Juga: Oh... Ternyata Ini yang Dibahas Prabowo dan Bos Danantara Malam-Malam

"Bahwa kita punya naluri melindungi, kita juga punya kapasitas untuk mengawasi anak-anak kita atau kita punya kepekaan yang lebih, kepekaan keibuan untuk merawat generasi selanjutnya Dan itu adalah bekal," kata Disaster Literacy Enthusiast, Tinitis Rinowati dilansir Olenka.id Selasa (30/12/2025).

"Kita juga punya rasa kasih untuk merawat Untuk mempertahankan apa yang kita anggap baik, kita anggap indah Itu juga yang bisa kita lakukan dalam isu kebencanaan," tambahnya. 

Sebagai negara yang rentan terhadap bencana alam lantaran berada di Ring of Fire, perempuan Indonesia kata Tinitis Rinowati seharusnya lebih peka lagi terhadap ancaman bencana alam, karena alasan yang sama, perempuan Indonesia juga memiliki peta dan tahu betul apa yang seharusnya dilakukan ketika bencana itu benar-benar datang. 

"Ketika bencana alam itu tidak diwaspadai atau tidak diadaptasi, tidak diantisipasi sebelumnya Itu menjadi efek yang parah, tapi ketika kita mengetahui bahwa wilayah kita memang sudah rusak, wilayah kita ada kekurangan karena satu  dan lain hal itu akan membuat kita memiliki peta, apa saja yang harus kita lakukan terkait risiko bencana yang bisa terjadi di tempat kita Nah, itu yang bisa kita lakukan," ujarnya. 

Untuk mempertajam insting dalam memitigasi bencana, perempuan lanjut Tinitis Rinowati bisa belajar dari berbagai sumber misalnya lewat diskusi di lingkup komunitas hingga menanyakan hal -hal terkait kebencanaan kepada lembaga yang ahli seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Baca Juga: Joko Widodo Dkk Kumpulkan Lebih dari 300 Citra Satelit Bantu Pemulihan Bencana Sumatra

"Kita bisa bertanya kepada komunitas ibu-ibu yang memang kita bergiat di dalamnya misalnya. Atau kita bertanya ke yang lebih ahli, kita minta pembicara atau ikut kelas dari BNPB," pungkasnya.