Survei global McKinsey mengungkap bahwa lebih dari 90% CIO saat ini sedang bertransformasi menggunakan teknologi seperti Cloud, Artificial Intelligence (AI), dan Internet of Things (IoT). Teknologi-teknologi ini menjadi pilar utama dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi perusahaan.

Menariknya, survei ini juga mengungkapkan bahwa 58% perusahaan top performer lebih memilih mengembangkan bakat internal dibandingkan melakukan outsourcing, menandai perubahan besar dalam cara organisasi menangani kebutuhan teknologi mereka.

Baca Juga: Peran AI bagi Perusahaan: Kurangi Jejak Karbon Sekaligus Meningkatkan Margin Keuntungan

"Saat ini, perusahaan-perusahaan terdepan makin menyadari bahwa investasi terbesar mereka bukan hanya dalam teknologi, melainkan pada pengembangan bakat internal. Dengan mengembangkan kapabilitas teknologi di dalam organisasi, mereka dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang lebih berkelanjutan daripada mengandalkan outsourcing atau solusi eksternal," ungkap Vivek Jha, Associate Partner McKinsey & Company, dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar oleh iCIO Community, dikutip Rabu (18/9/2024).

Meskipun banyak perusahaan yang berinvestasi besar dalam teknologi, 70% dari transformasi IT ternyata masih belum sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya keterbatasan pendanaan dan bandwidth manajemen, implementasi transformasi yang bersifat parsial, serta gagal menciptakan dampak yang cukup besar atau dilakukan terlalu terlambat untuk menghasilkan perubahan yang berarti.

Untuk mengatasi hal ini, CIO perlu memastikan bahwa transformasi dilakukan dengan visi yang jelas dan strategi bisnis yang terarah. Pentingnya CIO menghubungkan teknologi dengan tujuan bisnis, mempertimbangkan interdependensi antara teknologi dan operasional, serta membangun kapabilitas transformasi yang kuat.

Selain penjelasan dari McKinsey, dalam FGD yang menjadi bagian dari rangkaian iCIO Executive Leadership Forum dan iCIO Awards 2024 tersebut, sesi kedua membahas subtopik Cutting-edge Security Measures: Innovations, Challenges, and Future Directions. Andrew Tirtadjaja, PwC Indonesia Risk Assurance Director, menjelaskan bahwa 51% responden menyatakan kekhawatiran terbesar mereka adalah serangan yang berhubungan dengan teknologi cloud, dalam laporan PwC: 2024 Digital Trust Insights-Asia Pacific. Sementara, lebih dari 40% perusahaan mengalami pelanggaran data dengan kerugian lebih dari US$1 juta pada tahun 2024, meningkat dari 31% pada tahun sebelumnya.

Indonesia telah memperkenalkan berbagai regulasi untuk memperkuat keamanan siber, antara lain regulasi terbaru seperti Perpres No.82/2022 tentang perlindungan infrastruktur informasi vital dan UU PDP No.27/2022 yang mengatur tentang privasi data. Ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menangani ancaman siber dan pelindungan data pribadi yang makin kompleks.

Namun, regulasi yang ada juga menantang organisasi untuk terus berinovasi dalam mengembangkan strategi keamanan siber mereka agar dapat menghadapi ancaman yang makin berkembang. Menurut survei PwC: 2024 Digital Trust Insights-Asia Pacific, tiga ancaman utama yang menjadi perhatian C-Level adalah:

  1. Serangan terkait cloud;
  2. Serangan pada perangkat yang terhubung (IoT);
  3. Hack and leak operations.

Diskusi ini menyoroti pentingnya integrasi risiko siber ke dalam peta risiko organisasi serta perlunya strategi pengelolaan risiko yang komprehensif. "Kolaborasi yang erat antara industri dan regulator adalah kunci untuk meminimalisasi risiko digital di masa depan," kata Andrew.

Pembahasan ini akan terus diperdalam pada puncak acara iCIO Executive Leadership Forum dan iCIO Awards 2024, di mana para pemimpin TI akan mendapatkan lebih banyak pandangan strategis melalui pemaparan keynote dan diskusi panel dengan topik utama Adapting to Uncertainty: Empowering Business Resilience in a Dynamic Era. Acara ini akan menjadi kesempatan penting untuk tidak hanya merefleksikan tantangan saat ini, tetapi juga merancang langkah-langkah proaktif yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang lebih besar di tahun mendatang.