Musk juga memamerkan kemajuan yang dicapai pada pasien tanam chip pertama Neuralink, Noland Arbaugh.

Arbaugh pun dihadirkan dalam podcast bersama dengan tiga eksekutif Neuralink yang memberikan perincian tentang cara kerja implan otak tersebut.

Arbaugh menjalani operasi implannya pada bulan Januari 2024. Sebelumnya, ia menggunakan komputer dengan menggunakan tongkat di mulutnya untuk mengetuk layar perangkat tablet. 

Arbaugh mengatakan, dengan implan tersebut, ia kini hanya perlu memikirkan apa yang ingin ia lakukan di layar komputer, dan perangkat tersebut mewujudkannya. Ia juga bilang, perangkat tersebut telah memberinya sedikit kemandirian dan mengurangi ketergantungannya pada pengasuh.

Arbaugh awalnya menghadapi masalah setelah operasi, kabel super tipis yang ada di elektrodanya sempat tertarik yang menyebabkan jumlah elektroda yang bisa membaca sinyal otak berkurang.

Namun, Neuralink mengatakan telah memulihkan kemampuan implan untuk memantau sinyal otak Arbaugh dengan melakukan perubahan yang mencakup modifikasi algoritmanya agar lebih sensitif. Musk mengatakan, Arbaugh berhasil memecahkan rekor mengontrol kursor hanya dengan 10-15% elektroda yang berfungsi.

“Arbaugh telah memperbaiki rekor dunia sebelumnya untuk kecepatan saat ia dapat mengendalikan kursor hanya dengan pikiran dengan hanya sekitar 10-15% elektroda yang berfungsi," kata Musk.

Keberhasilan ini menandai langkah besar dalam pengembangan teknologi brain-computer interface (BCI) dan memberikan harapan bagi jutaan orang yang hidup dengan kelumpuhan. 

Neuralink pun akan terus berupaya menyempurnakan teknologi mereka dan berharap dapat menyediakan implan ini bagi lebih banyak pasien di masa depan.

"Mari kita berikan orang-orang kekuatan super," tandas Elon Musk.

Baca Juga: Mengintip ‘Aturan 5 Menit ala Elon Musk’, Seperti Apa?