Tak Henti Lakukan Ekspansi Bisnis

Salah satu karakter pebisnis adalah cermat menemukan peluang. Itu juga yang tampaknya dimiliki oleh Bambang Hartono. Selain sukses mengembangkan PT Djarum, Bambang beserta adiknya mencetuskan lahirnya PT Indonesia Electronic & Engineering di tahun 1975 yang kemudian diubah menjadi PT Hartono Istana Electronic di tahun 1976. Perusahaan tersebut memproduksi berbagai peralatan elektronik dengan merek dagang Polytron.

Tak hanya sukses di bidang rokok dan elektronik, Bambang Hartono dan adiknya juga meluaskan sayap bisnisnya ke sektor perbankan. Salah satu keputusan terbaik yang pernah dilakukan Bambang Hartono adalah dengan mengambil alih kepemilikan BCA (Bank Central Asia) yang kini menjadi bank terbaik di Indonesia versi Forbes. Krisis moneter tahun 1998 membuat Hartono bersaudara mempunyai peluang mengambil alih kekuasaan Keluarga Salim pada BCA. Bambang dan adiknya menguasai 51,51 persen saham BCA.

Baca Juga: Kisah Sukses Robert Budi Hartono, Mulai dari Rokok hingga Investasi di Banyak Sektor

Tercatat, Michael Bambang Hartono juga terjun di bisnis e-commerce hingga properti. Sejumlah startup dan e-commerce disuntik dana oleh PT Global Digital Prima (GDP) Venture. PT Djarum pun punya anak usaha yang menaungi e-commerce Blibli, Kaskus, MindTalk, LintasME, DailySocial, dan Crazymarket. Sementara itu, sejumlah gedung perkantoran dan hotel-hotel di Indonesia diketahui juga masuk dalam portofolio kekayaan Bambang Hartono, seperti Grand Indonesia, Hotel Kempinski, Menara BCA, dan masih banyak lagi.

Sumbang Perunggu untuk Indonesia

Yang menarik, selain tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia, Michael Bambang Hartono juga tercatat sebagai atlet tertua dari kontingen Indonesia di Asian Games 2018. Saat itu, Bambang sudah berusia 78 tahun dan ikut bertanding dalam cabang olahraga Bridge, salah satu permainan kartu.

Pada kesempatan tersebut, Bos Djarum tersebut berhasil menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia. Atas prestasi tersebut, pemilik BCA tersebut juga menerima bonus atlet yang diberikan langsung oleh Presiden Joko Widodo melalui tabungan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bonus tersebut ia sumbangkan kepada federasi olahraga Bridge di Indonesia, Gabungan Bridge Seluruh Indonesia, untuk biaya pengembangan atlet.