Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengaku pihaknya sama sekali tak mempermasalahkan rencana pembentukan kabinet gemuk di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menteri ESDM itu menilai kabinet yang dibentuk jelas sudah melalui perhitungan matang, kabinet pemerintahan kata dia dibuat sesuai kebutuhan. Menurutnya kabinet jumbo membuat Prabowo-Gibran lebih gampang mengejar target program yang telah dicanangkan.
Baca Juga: Bahas Transisi Pemerintahan, Jokowi Kumpulkan Semua Menteri di IKN
"Ya enggak apa-apa kalau dianggap kebutuhan kan mau melakukan percepatan. Nggak ada masalah kok. Tinggal tupoksinya saja saya pikir itu masing-masing pemimpin punya style-nya berbeda," kata Bahlil dilansir Jumat (13/9/2024).
Desas-desusnya kabinet Prabowo-Gibran bakal diisi 44 menteri ada penambahan 10 pos kementerian baru jika dibanding kabinet era Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kabinet Prabowo-Gibran berbentuk zaken kabinet yang bakal diisi profesional yang dianggap ahli di bidangnya.
"Mau berapa jumlahnya kita lihat saja dan saya yakinkan bahwa pasti pak Prabowo akan mempertimbangkan secara matang dan akan sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tegas Bahlil.
Sebagai informasi, wacana Prabowo untuk melakukan penambahan pos kementerian pun mendapat dukungan dari DPR RI. Dimana, DPR akan segera merampungkan Revisi Undang-Undang Kementerian Negara.
Baca Juga: PDIP dan Anies Baswedan Benar-Benar Senasib
Di mana, dalam Revisi Undang-Undang Kementerian Negara terdapat poin fleksibilitas yang memuat aturan bahwa presiden berhak menentukan jumlah kementerian berdasarkan kebutuhannya. Sehingga, Prabowo punya keleluasaan untuk menambah maupun menggabungkan pos-pos kementerian yang ada.