Bagaimana jika agen rahasia yang gagal justru dipercaya mengungkap sindikat kriminal besar? Dan bagaimana jika misi tersebut dijalankan bersama seorang agen senior yang sudah lama tidak turun ke lapangan? Film Agen +62, produksi Wahana Kreator Nusantara bersama PK Films, menghadirkan kisah tersebut dalam balutan komedi aksi yang menyentuh realita sosial kita hari ini.

Tayang mulai 3 Juli 2025 di bioskop seluruh Indonesia, Agen +62 menawarkan lebih dari sekadar hiburan. Karya ini adalah potret satire atas maraknya praktik judi online (judol) yang kian merusak hingga ke lingkungan keluarga.

Baca Juga: Dukungan Wagub DKI Jakarta, Rano Karno, pada Film Agen +62

Dito, yang diperankan Keanu, adalah agen dari PUANAS, sebuah lembaga fiktif bernama Pusat Agen Nasional. Tapi, reputasinya jauh dari gemilang. Ia dikenal sering gagal menjalankan tugas dan lebih sering menjadi bahan olokan. Namun, ketika pamannya dan bahkan ayahnya sendiri menjadi korban sindikat judol, Dito mendapat kesempatan kedua.

Ia ditugaskan menyelidiki seorang pejabat yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah, yang diduga menjadi bagian dari jaringan kriminal ini. Untuk menjalankan misi ini, Dito harus bekerja sama dengan Martha, agen senior yang diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka. Martha, dengan pembawaannya yang tegas dan khas ala Mpok Oneng, menjadi rekan tak terduga dalam penyamaran dan aksi intelijen yang penuh kejutan.

Baca Juga: Film Komedi-Keluarga Jodoh 3 Bujang segera Tayang pada Juni 2025

Misi mereka membawa keduanya menyusup ke salon kecantikan yang dijalankan oleh Jessica, karakter memikat sekaligus mematikan yang diperankan oleh Cinta Laura Kiehl. Di balik salon glamor itulah, aktivitas sindikat judol dijalankan. Penonton akan disuguhi serangkaian aksi penyamaran kocak, adegan laga yang intens, serta dinamika antara Dito, Martha, dan Jessica yang semakin memanas seiring jalannya misi.

Dalam konferensi pers dan press screening yang digelar 1 Juli 2025 di Epicentrum XXI, sutradara Dinna Jasanti menegaskan bahwa film ini lahir dari keresahan nyata. Menurut Dinna, Agen +62 hadir sebagai bentuk perlawanan warga biasa terhadap masalah besar yang nyata dan merusak.

“Isu yang diangkat sangat dekat. Saat kami riset, banyak dari kami menemukan kasus judol ini ada di lingkaran terdekat. Film ini bukan sekadar lucu-lucuan, tapi juga penting untuk ditonton,” ujarnya. 

Baca Juga: 50 Agen Terbaik Selesaikan Misi 'Indonesia Top Agent' dalam Kampanye Mission: Impossible–The Final Reckoning

Keanu yang dikenal lewat konten media sosial, kini sebagai peran utama sekaligus menjajal tanggung jawab sebagai produser eksekutif. Bahkan, dalam film ini, ia tak hanya menjadi agen Dito, tapi juga memainkan delapan karakter dalam penyamaran yang mengundang tawa, termasuk peran sebagai ustaz, tukang bakso, tukang listrik, hingga pekerja salon.

“Ini adalah level baru dalam karier peranku. Aku selalu ingin tantangan baru. Film ini penting karena mengangkat soal proses dan bagaimana warga bisa mengambil peran (terhadap isu Judol yang meresahkan),” kata Keanu. 

Kolaborasi Keanu dan Rieke menjadi salah satu kekuatan utama film ini. Chemistry keduanya terasa hidup dan membawa energi segar. Di balik tawa yang hadir dalam tiap adegan, Agen +62 menyelipkan kritik sosial yang tajam.

Baca Juga: Cocok Ditonton Bareng Keluarga, Ini 5 Film Indonesia yang Bikin Nangis

Produser Orchida Ramadhania menjelaskan bahwa film ini memang sengaja dikemas dalam bentuk komedi karena melihat bagaimana masyarakat Indonesia bertahan menghadapi kesulitan dengan cara menertawakan keadaan.

“Dengan suffering yang sama, komedi menyatukan kita semua,” katanya.

 

Rieke Diah Pitaloka menambahkan, film ini bukan hanya soal tertawa. Namun, juga sarat akan makna. Untuk itu, anggota DPR RI itu mengajak semua masyarakat untuk berani berbicara dan mulai melakukan aksi nyata.

Baca Juga: Rekomendasi Film yang Bakal Tayang di Prime Video April Ini, Catat Ya!

“Kalau kita diam, isu seperti ini akan jadi bola salju yang menenggelamkan siapa saja. Kami ingin penonton tertawa, tapi juga berpikir,” tutupnya.