Lalu pada 1996-1999 ia menjabat sebagai Komisaris PT. Yudhistira Hana Perkasa, di medio yang sama dia juga menjadi Komisaris PT. Mandira (Mandiri Hana Persada) dan Komisaris PT. Yudhistira Haka Perkasa, Jakarta.
Isu Maju Pilkada Jakarta 2024
Nama Pramono Anung kembali membetot perhatian publik dalam beberapa waktu belakangan ini, ia menjadi buah bibir masyarakat setelah disebut-sebut bakal diusung PDI Perjuangan ke Pilgub Jakarta 2024.
Isu pencalonan Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB, Bandung, 1985-1986 itu menyeruak di tengah santernya nama Anies Baswedan yang juga disebut-sebut sedang dilirik PDI Perjuangan. Kedua figur ini diisukan bakal diduetkan dengan Rano Karno.
Baca Juga: Megawati Segera Umumkan Duet Anies-Rano Karno untuk Pilgub Jakarta
Nama Pramono mendadak muncul setelah PDI disebut-sebut bakal mendeklarasikan dukungan untuk Anies Baswedan dan Rano Karno sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta.
Munculnya nama Pramono dibarengi dengan pembatalan deklarasi Anies-Rano Karno, dinamika ini bikin publik semakin bingung menebak langkah PDI di Pilkada Jakarta.
Yang lebih bikin bingung lagi, di internal PDI muncul klaim yang bikin masyarakat semakin bingung, ada kubu yang menyebut Megawati akan mengusung Anies-Rano Karno, tetapi ada pula yang mengklaim ibu ketua umum mengusung Pramono Anung-Rano Karno.