Sesi diskusi ini dipandu oleh Teguh Harmanda, Chairman of Indonesia Blockchain Consulting Group (IBCG). Para panelis membahas tantangan utama transformasi digital Indonesia, mulai dari kesiapan regulasi untuk AI dan Web3, urgensi peningkatan literasi digital, peningkatan ancaman siber berbasis AI, hingga bagaimana budaya digital yang terfragmentasi memengaruhi komunikasi publik dan tingkat kepercayaan masyarakat.
Hastjarjo Boedi Wibowo, selaku Managing Partner IMAGINEXIS mengatakan kolaborasi lintas sektor akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan ekosistem digital Indonesia yang lebih matang dan berkelanjutan.
Percepatan inovasi teknologi harus dibarengi dengan penguatan literasi masyarakat, perlindungan data pribadi, regulasi yang adaptif, serta integrasi nilai kemanusiaan dan keberlanjutan dalam setiap agenda transformasi digital.
Pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara inovasi dan perlindungan masyarakat, terutama ketika teknologi berkembang jauh lebih cepat dibandingkan kesiapan regulasi dan literasi publik.
Acara ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang siap menghadapi era Society 5.0 dan memanfaatkan teknologi untuk kepentingan kemanusiaan secara berkelanjutan.
Melalui peluncuran Indonesia Digital Outlook 2026 ini, IMAGINEXIS dan para mitra berharap dapat membuka dialog nasional yang lebih luas mengenai masa depan ekonomi digital Indonesia, serta memberikan arah strategis bagi sektor pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi perubahan digital yang semakin cepat dan kompleks.