RedDoorz, platform multi-brand perhotelan di Asia Tenggara, berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp1 miliar lebih pada semester pertama 2024. Angka ini didapat dari lini business to business (B2B) atau dari segmen pasar korporasi (corporate market).
Pihak RedDoorz mengakui bahwa segmen B2B kian tumbuh dan secara performa menjadi lini yang menjanjikan dalam mendatangkan kontribusi pendapatan perusahaan. Alif Aldila, Head of Corporate Sales, RedDoorz Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya melihat potensi yang luar biasa di pasar korporasi.
Baca Juga: Paruh Pertama Tahun 2024: Unilever Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp2,5 Triliun
"Oleh karena itu, RedDoorz akan fokus menciptakan solusi inovatif yang memenuhi kebutuhan mitra dan pelanggan yang terus berkembang. Kami senang dengan peluang yang ada untuk saat ini dan ke depannya, dan sangat yakin untuk mencapai hasil positif yang berkelanjutan," ujar Alif, dikutip Kamis (1/8/2024).
Bahkan, selama dua tahun terakhir, performa pasar korporasi meningkat sebesar 195% dengan total lebih dari 3.000 korporasi yang bermitra dengan RedDoorz. Sejak 2019 hingga saat ini, terdapat sejumlah perusahaan yang menjalin kemitraan dengan RedDoorz, mulai dari Badan Usaha Milik Negara, perusahaan migas, instansi pendidikan, fintech, hingga perusahaan yang bergerak di bidang ekonomi kreatif seperti rumah produksi film.
Tidak hanya terpusat di Jakarta, permintaan akomodasi dari segmen korporasi pun tersebar di sejumlah daerah Tanah Air seperti Sumatra Utara (Medan), Yogyakarta, Jawa Timur (Malang), hingga Kalimantan Timur (Samarinda dan Balikpapan). Dari sisi korporasi, perusahaan yang sudah menjalin kemitraan dengan RedDoorz, di antaranya, adalah BRI Life Training Centre, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), Bank OCBC NISP, FIFGROUP, Optik Melawai Group, Universitas Negeri Jakarta, dan Soraya Intercine/Hitmaker Production House. Rata-rata korporasi memiliki tingkat okupansi dari 100 sampai 200 kamar per malam dalam satu bulannya.
"Pencapaian tersebut menjadi tonggak penting yang dipicu oleh penerapan struktur tarif baru dan tidak lepas dari strategi kemitraan bagi pasar korporasi RedDoorz. Meski demikian, kami tetap berdedikasi untuk hasil yang maksimal dalam semua lini bisnis kami," tutup Alif.
Sementara itu, Kezia Lim, Assistant Procurement Department Head mewakili Optik Melawai Group menyatakan, "Tim Marketing kami sangat mobile dan salah satu permintaan mereka adalah akomodasi hotel. RedDoorz sangat membantu kami dan fast-response. Salah satu yang menarik dari fitur RedDoorz adalah flexible budget planning. Saat kami memiliki anggaran dengan nilai tertentu, budget tersebut dapat kami alokasikan sendiri ke beberapa user dan itu sangat membantu. Semoga sistemnya tetap stabil dan RedDoorz tetap mempertahankan kualitas sistem dan pelayanannya."
Di sisi lain, pasar korporasi ini mendatangkan berbagai benefit untuk mitra pemilik properti maupun korporasi. Bagi pemilik properti, tidak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga memberikan manfaat lebih, di antaranya meningkatkan kualitas dan rating, kondisi properti yang lebih terjaga, dan pendapatan yang stabil. Sementara, bagi korporasi, mereka mendapatkan harga spesial dengan potongan 30%, kamar gratis, tambahan kamar dan komisi untuk pemesan pertama, serta jaminan properti berkualitas/premium dengan harga terjangkau.