Hari pertama Indonesia Summit 2025 resmi digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jakarta, dengan mengusung tema besar Thriving Beyond Turbulence: Celebrating Indonesia’s 80 Years of Purpose, Progress, and Possibility. Acara yang menghadirkan puluhan pembicara lintas sektor untuk berbagi pengalaman, wawasan, dan strategi dalam menghadapi tantangan global sekaligus membuka peluang baru bagi Indonesia ini dibuka oleh Winston Utomo, Founder & CEO IDN. Dia menegaskan visi IDN dalam memberdayakan generasi muda untuk Indonesia yang lebih baik.

“Generasi muda Indonesia harus berani percaya diri bahwa karya dan inovasi mereka bisa dinikmati tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di panggung global. Semangat gotong royong yang kita kenal kini berkembang menjadi kolaborasi lintas generasi. Untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, kepercayaan, dukungan, dan kerja sama adalah kunci utamanya," ujarnya di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Baca Juga: IDN Bertransformasi Jadi Consumer Tech Platform, Seperti Apa?

Melanjutkan sesi pembukaan, William Utomo, Founder & COO IDN, membawakan presentasi Indonesia Millennial & Gen Z Report (IMGR) 2026 yang menjadi fondasi diskusi summit tahun ini. William menjelaskan bahwa IMGR merupakan riset tahunan yang secara konsisten diluncurkan oleh IDN untuk memetakan aspirasi, perilaku, dan tren generasi muda di Indonesia.

“IMGR 2026 menunjukkan bagaimana Milenial dan Gen Z menjadi penggerak utama Indonesia masa kini, sedangkan Gen Alpha mulai menampakkan potensinya sebagai generasi masa depan. Laporan ini tidak hanya sekadar riset, tetapi dirancang untuk menginspirasi perubahan, memberi arah dalam pengambilan keputusan, dan membantu setiap generasi menata masa depan dengan tujuan yang jelas,” tegasnya.

Pada hari pertama, berbagai diskusi digelar, meliputi:

  • Infrastructure Development: Paving the Way for Economic Independence yang menghadir Diana Kusumastuti, Adrianto P. Adhi, dan Raffi Ahmad;
  • Panel AI Revolution: Shaping Indonesia’s Future in Business, Creativity, and Society yang menghadirkan Arbie Seo dan Stephen NG;

  • Sesi Global Trade and Investment: Positioning Indonesia as a Key Player menghadirkan Mari Elka Pangestu dan Tony Wenas;

  • Stand-Up Comedy Special Show bersama Mamat Alkatiri;
  • Sesi From Nobody to Industry Icon: The New Rules of Personal Branding in 2025 menghadirkan Danilla dan Titan Tyra;

  • Sesi Green Economy and Innovation for a Sustainable Future bersama Yuliot Tanjung dan Belladonna Maulianda;

  • Sesi High Functioning Anxiety: When You’re Struggling but No One Can Tell oleh Caca Tengker dan Naura Ayu;

  • Digital Transformation: Accelerating Indonesia’s Economic Independence yang menghadirkan Meutya Hafid dan Yessie D. Yosetya; serta

  • Empowering Millennials & Gen Z: Driving the Creative Economy in the Era of Industry 4.0 bersama Aulion, Raditya Dika, dan Hendry Lim.

Raffi Ahmad, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, menekankan, "Anak muda harus melihat infrastruktur sebagai modal untuk berkreasi dan berinovasi. Dari akses yang lebih mudah, akan lahir peluang baru di sektor ekonomi kreatif maupun sosial."

Sementara itu, Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, menyampaikan pentingnya membangun kepercayaan diri generasi muda untuk ikut bersaing di pasar internasional. “Indonesia harus percaya diri menjadi pemain utama dalam perdagangan global. Generasi muda dengan inovasi dan kreativitas mereka adalah kunci untuk membawa produk kita go international,” ungkapnya.

Menutup sesi hari pertama, Raditya Dika menyampaikan, “Banyak orang ingin masuk ke dunia kreatif, tapi sebelum itu kita harus memahami dulu dasarnya. Salah satunya adalah value yang ada di konten anak muda sekarang. Millennial dan Gen Z perlu tahu value apa yang mereka bawa ke industri, khususnya bagi masyarakat. Ekonomi kreatif hanya bisa tumbuh kalau kita berani bereksperimen. Jangan takut gagal karena kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju inovasi."