Kopi Tuli, nama yang dipilih sebagai bentuk identitas para pendirinya. Bagi Putri, kopi adalah komunikasi. Ia menjadikan Kopi Tuli medium untuk menjembatani dua dunia yang kerap terpisah, Teman Tuli dan Teman Dengar. Di kedai kecil ini, percakapan tak selalu butuh suara. Terkadang, cukup dengan isyarat, senyum, dan secangkir kopi hangat.

“Kami berusaha membangun sebuah ruang yang bisa menjembatani orang-orang dengan penyandang tuli. Kami ingin penyandang tuli bisa berkomunikasi secara normal dengan orang-orang lainnya. Di sini lah value-nya, menjadikan kedai kopi sebagai ruang interaksi teman dengar dan teman tuli. Selain itu, supaya masyarakat lebih aware bahwa penyandang tuli juga bisa membangun bisnis,” ujar Putri Santoso seperti dikutip dari pemberitaan SWASelasa (6/5/2025).

Belum setahun beroperasi di sebuah garasi, Kopi Tuli pun berekspansi dengan membuka cabang di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Oktober 2018. Namun sayang, akibat pandemi COVID-19, cabang tersebut harus tutup. Meski begitu, kini Kopi Tuli masih beroperasi di cabang Tebet, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Mengenal Sosok Erma Rosa Ergandia, Pendiri Kopi Nu Sae: Secangkir Hal Baik untuk Banyak Orang

Berdayakan Teman Tuli

Sebagaimana yang sudah disebutkan sebelumnya, Putri merintis Koptul dengan membawa misi mulianya, yakni memberdayakan Teman Tuli. Selain itu, ia juga membawa misi untuk meningkatkan interaksi antara Teman Tuli dan Teman Dengar.

Hampir semua pegawai dan barista di Kopi Tuli adalah Teman Tuli. Untuk menciptakan kenyamanan dalam berinteraksi, Putri dan timnya merancang sistem pemesanan yang inklusif dan menyenangkan. 

Setiap menu diberi kode alfabet yang disertai dengan panduan bahasa isyarat. Dengan begitu, para pengunjung bisa ikut belajar berkomunikasi melalui bahasa isyarat saat berinteraksi dengan kasir, pelayan, atau barista.

Menariknya, para karyawan Koptul juga telah terlatih membaca gerak bibir dan mampu merespons secara lisan atau tulisan. Jadi, ketika ada pengunjung yang belum terbiasa menggunakan bahasa isyarat, komunikasi tetap dapat terjalin dengan lancar.