Bagi Putri, integrasi tren global dan lokal dalam pangan sehat serta pemanfaatan konten digital yang relatable adalah dua kunci untuk membawa perubahan nyata di masyarakat.
Lewat perannya sebagai chef, educator, dan content creator, ia berharap semakin banyak keluarga Indonesia sadar bahwa sehat itu bisa sederhana, dekat, dan sangat mungkin diwujudkan dari dapur sendiri.
Lebih lanjut, Putri pun melihat peran produk, platform, dan konsumen bukan hanya soal transaksi, melainkan bagian dari ekosistem yang menentukan masa depan generasi berikutnya. Menurut Putri, tujuan utama dari industri makanan dan nutrisi seharusnya tidak berhenti pada keuntungan semata.
“Tujuannya sebelum keuntungan adalah kemajuan Indonesia. Menurut aku, yang paling penting adalah memperkuat generasi ke depannya. Mereka harus sehat dulu sebelum bisa berkembang,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa produsen maupun platform digital punya tanggung jawab untuk menghadirkan inovasi sekaligus menjaga standar keamanan produk. Edukasi dan transparansi kepada konsumen menjadi hal yang tak bisa diabaikan.
“Tugas pembuat produk itu adalah inovasi, memberi standar safety, dan memastikan produk layak konsumsi. Sementara platform bisa jadi media edukasi sekaligus jembatan distribusi. Ketika konsumen ikut memberi feedback dan publicity, ekosistem ini bisa lebih kuat kalau semua tujuannya sama,” tambah Putri.
Media Sosial, Ruang untuk Menemukan Masalah Nyata
Putri juga melihat peran media sosial dalam mempercepat pemahaman produsen terhadap kebutuhan konsumen.
“Kadang sebagai produsen kita sulit menemukan point yang sesungguhnya. Sekarang, lewat social media, insight lebih mudah diakses. Itu yang bikin ekosistem bisa lebih jalan lurus menuju tujuan,” jelasnya.
Bagi Putri, keberadaan media sosial membuat produk bisa berkembang lebih cepat, karena masalah nyata di lapangan dapat langsung tersampaikan kepada pelaku industri.
Di akhir sesi, Putri pun lantas memberi pesan kepada para startup dan brand UMKM baru yang tengah tumbuh.
“Pesanku sederhana, story itu sangat penting dalam produk. Kalau mau menjual, jangan hanya menjual produk yang bagus, tapi juga ceritanya. Karena dengan story, pasar bisa lebih menerima dan terhubung,” katanya.
"Pasalnya, membangun bisnis bukan hanya soal angka, melainkan tentang menyampaikan nilai, tanggung jawab, dan cerita di balik produk yang akan membentuk generasi yang lebih sehat di masa depan," pungkas Putri.
Baca Juga: Kalbe Nutritionals Luncurkan Kampanye#WhereHOPEbegins