Presiden Prabowo Subianto bakal menendang keluar menteri di Kabinet Merah Putih yang dianggap tak becus  bekerja. Menteri dengan performa tak  memuaskan bakal dievaluasi demi menunjang kinerja pemerintah yang kini telah dinanti sejumlah tugas berat lewat berbagai program prioritas. 

“Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat saya akan singkirkan,” kata Prabowo dilansir Olenka.id Senin (10/2/2025). 

Baca Juga: HUT Gerindra Jadi Ajang Reuni Megawati dan Jokowi?

Pernyataan Prabowo yang mau mendepak anak buah tak becus memperkuat  sinyal reshuffle kabinet yang telah bergulir liar dalam satu dua hari belakangan ini, Prabowo sendiri telah menyampaikan pernyataan yang sama dalam beberapa kesempatan berbeda. Salah satunya saat memberi sambutan pada acara Hari Lahir ke-102 NU di Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025)

Menurut Mantan Menteri Pertahanan itu, Kabinet Merah Putih harus bisa mewujudkan pemerintahan yang bersih dan transparan. Itu adalah amanat rakyat yang mesti dijunjung tinggi, jadi baginya, menteri yang tak sudah tak selaras dengan visi misi pemerintah mesti diganti dengan yang lebih berkompeten yang mau  bekerja demi kepentingan rakyat. 

“Kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih  yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu jadi kepentingan hanya untuk bangsa, rakyat,” tegasnya.

Evaluasi Berkala 

Sementara itu Ekonom sekaligus pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat meminta Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi Kabinet Merah Putih secara berkala untuk memastikan seluruh program pemerintah yang telah dicanangkan berjalan sesuai harapan. 

Evaluasi ini kata Achmad Nur Hidayat juga bertujuan menjaga keselarasan kabinet sebab kata dia, ketidak kompakan menteri-menteri di kabinet berujung pada terbengkalainya program pemerintah. 

Baca Juga: Kata Kemlu Terkait Capaian 100 Hari Pemerintahan Prabowo di Bidang Kebijakan Luar Negeri

"Dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo, mulai terlihat adanya permasalahan di antara para pembantu presiden," kata  Nur Hidayat, kepada wartawan Senin (10//2024). 

Nur Hidayat menyebut, dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo sudah terlihat jelas adanya indikasi ketidakselarasan antar menteri di Kabinet Merah Putih, menurutnya hal ini tak bisa  dibiarkan sampai berlarut-larut, Prabowo diminta segera turun tangan mengevaluasi para pembantunya.

"Beberapa menteri menunjukkan indikasi tidak memahami visi dan misi pemerintahan yang telah dicanangkan. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi kabinet harus dilakukan secara serius dan berkala," ujarnya. 

Baca Juga: Gerindra Buka Peluang Pertemukan Prabowo, Megawati dan Jokowi

Menurutnya, evaluasi secara serius dan berkala juga diperlukan guna menjaga kualitas dari pemerintahan Prabowo. Nantinya, tidak hanya kinerja individu yang disorot, tetapi juga efektivitas dari keberadaan lembaga tersebut.

"Evaluasi ini tidak hanya berorientasi pada kinerja individu, tetapi juga efektivitas kelembagaan secara keseluruhan," tandasnya.