Presiden Prabowo Subianto mengaku pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia kurang pandai mengelola kekayaan negara ini secara optimal, ketidakmampuan itu yang kemudian membuat kekayaan bangsa  ini dikuasai bangsa asing selama bertahun-tahun lamanya. 

“Kita harus akui karena kita sebagai bangsa, terutama para pemimpin-pemimpinnya kurang pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan tersebut, maka ratusan tahun kekayaan kita diambil diambil oleh bangsa lain,” ujar Prabowo saat meluncurkan pengadaan smartboard nasional di SMPN 4 Kota Bekasi dilansir Selasa (18/11/2025). 

Baca Juga: Prabowo Ganti Seluruh Becak di Indonesia Pakai Sepeda Listrik

Kondisi yang memprihatinkan yang telah berlangsung lama ini lanjut Prabowo sudah saatnya untuk disudahi, kekayaan sumber daya alam Indonesia harus dikelola secara  mandiri untuk kepentingan seluruh masyarakat Indonesia.

“Indonesia tidak boleh mempertahankan keadaan di mana yang menikmati kekayaan Indonesia hanya segelintir orang. Apalagi bila orang-orang tersebut tidak cinta sama tanah air, apalagi kalau orang-orang tersebut tega membawa lari kekayaan Indonesia keluar dari Indonesia. Ini harus kita hentikan,” tegasnya.

Prabowo juga menekankan bahwa tujuan utama negara merdeka adalah memastikan kualitas hidup yang layak bagi seluruh rakyat. Ia mengajak seluruh pemimpin dari berbagai sektor—mulai dari tokoh agama, buruh, cendekiawan, partai politik, pengusaha, hingga aparat keamanan untuk memiliki kesadaran bersama mengenai tujuan berbangsa dan bernegara.

Di bidang pembangunan, Presiden menilai percepatan global menuntut Indonesia untuk turut berbenah. Pemerintah, kata Prabowo, berkomitmen memperkuat pendidikan sebagai fondasi utama, sekaligus memperbaiki birokrasi, menekan korupsi, memperkuat BUMN, menstabilkan ekonomi makro, dan meningkatkan kualitas layanan publik.

Baca Juga: Menteri Purbaya Soroti Wacana Prabowo Bayar Utang Whoosh Pakai Duit Sitaan Korupsi

Dalam sektor kesehatan dan pendidikan, Prabowo menilai Indonesia membutuhkan lebih banyak tenaga profesional, mulai dari dokter, dokter gigi, insinyur, hingga ilmuwan.

“Supaya kita bisa kelola kekayaan kita, supaya kekayaan kita ini bisa gelontorkan, sehingga semua rakyat merasakan di Republik Indonesia yang merdeka, di abad ke-21, tidak boleh ada orang yang lapar di negara ini,” pungkasnya.