Presiden Prabowo Subianto mengendus adanya upaya yang ingin memisahkan dirinya dengan Presiden Ri ke-7 Joko Widodo (Jokowi). Dia menyebut upaya untuk memisahkan dirinya dengan Jokowi dilakukan lewat berbagai cara, salah satunya lewat isu-isu provokatif yang sengaja digulirkan ke tengah publik.
Meski sudah mengetahui agenda jahat itu,namun Prabowo enggan meladeninya, eks Menteri Pertahanan RI itu justru menanggapi santai hal ini, dia bahkan hal ini bisa menjadi bahan lelucon yang patut ditertawakan.
Baca Juga: Upaya Prabowo Meyakinkan Masyarakat Soal Kehadiran Negara Lewat Program Cek Kesehatan Gratis
"Ada yang sekarang mau misah-misahkan saya sama Pak Jokowi, lucu juga. Bisa jadi bahan ketawa, boleh," ujar Prabowo dalam acara Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Surabaya, Jawa Timur, dilansir Selasa (11/2/2025).
Sadar akan adanya provokasi masif dari oknum tertentu, Prabowo lantas meminta masyarakat untuk lebih mawas diri dan hati-hati dalam mengkonsumsi informasi yang beredar. Dia menyebut, provokasi bisa menjadi senjata mematikan dari lawan, apabila masyarakat tersulut provokasi, maka taruhannya adalah persatuan bangsa.
"Jangan, kita jangan ikut pecah belah. Pecah belah itu adalah kegiatan mereka-mereka yang tidak suka dengan Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkap, dirinya banyak belajar politik dari Jokowi. Ia menekankan, meskipun saat ini Jokowi tak lagi menjabat, rasa hormat dan penghargaan tetap harus diberikan.
"Kalau bicara politik, ya, saya belajar dari Pak Jokowi. Enggak usah malu-malu lah," ucapnya.
Prabowo juga menyoroti kebiasaan sejumlah pihak yang menjelek-jelekkan pemimpin setelah mereka tak lagi berkuasa. Ia menegaskan bahwa sikap seperti itu tidak seharusnya dilakukan.
Baca Juga: Program Cek Kesehatan Gratis adalah Kado Ulang Tahun Terbaik dari Prabowo
"Kadang-kadang orang sudah enggak berkuasa, mau dijelek-jelekkin. Jangan! Kita harus hormati semua, hormati semua," pungkasnya.