Ekonom sekaligus pakar kebijakan publik, Achmad Nur Hidayat meminta Presiden Prabowo Subianto mengevaluasi Kabinet Merah Putih secara berkala untuk memastikan seluruh program pemerintah yang telah dicanangkan berjalan sesuai harapan. 

Evaluasi ini kata Achmad Nur Hidayat juga bertujuan menjaga keselarasan kabinet sebab kata dia, ketidak kompakan menteri-menteri di kabinet berujung pada terbengkalainya program pemerintah. 

Baca Juga: Prabowo: Pers Indonesia Harus Mengutamakan Kepentingan Bangsa

"Dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo, mulai terlihat adanya permasalahan di antara para pembantu presiden," kata  Nur Hidayat, kepada wartawan Senin (10//2024). 

Nur Hidayat menyebut, dalam 100 hari kerja pemerintahan Prabowo sudah terlihat jelas adanya indikasi ketidakselarasan antar menteri di Kabinet Merah Putih, menurutnya hal ini tak bisa  dibiarkan sampai berlarut-larut, Prabowo diminta segera turun tangan mengevaluasi para pembantunya.

"Beberapa menteri menunjukkan indikasi tidak memahami visi dan misi pemerintahan yang telah dicanangkan. Hal ini menunjukkan bahwa evaluasi kabinet harus dilakukan secara serius dan berkala," ujarnya. 

Menurutnya, evaluasi secara serius dan berkala juga diperlukan guna menjaga kualitas dari pemerintahan Prabowo. Nantinya, tidak hanya kinerja individu yang disorot, tetapi juga efektivitas dari keberadaan lembaga tersebut.

"Evaluasi ini tidak hanya berorientasi pada kinerja individu, tetapi juga efektivitas kelembagaan secara keseluruhan," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memberi peringatan keras kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Dia mengaku siap, menindak siapa saja pihak-pihak yang berani menentang dan melanggar aturan.

Prabowo menegaskan, penindakan untuk kebersihan institusi tersebut harus dilakukan demi kemajuan bangsa dan negara.

Hal ini disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam agenda Hari Lahir ke-102 NU di Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

Baca Juga: Akui Ada Menteri yang Tak Seirama dengan Prabowo, Dasco: Evaluasinya Reshuffle atau Teguran

"100 hari pertama ya, saya sudah beri peringatan berkali-kali, sekarang siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini, dengan tuntutan rakyat pemerintah yang bersih, saya akan tindak," ucap Prabowo