Analis Kebijakan Utama Bidang Jianbang Lemdiklat Polri, Dharma Pongrekun menyarankan presiden Prabowo Subianto untuk mengikuti langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menarik diri dari keanggotaan World Health Organization (WHO).
Eks calon Gubernur Jakarta pada Pilkada 2024 itu mengatakan, keputusan keluar dari keanggotaan WHO adalah sebuah langkah strategis demi kepentingan bangsa Indonesia ke depannya.
“Saya menyarankan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, ini adalah kesempatan yang tepat sekali untuk menarik diri, untuk keluar dari keanggotaan World Health Organization,”kata Dharma dalam sebuah video yang diunggah di saluran Youtube Neo101 dilansir Jumat (31/1/2025).
Baca Juga: Prabowo: Ciri Khas Negara Gagal Adalah Polisi dan Tentaranya yang Gagal
Dharma menegaskan bahwa meskipun Prabowo sebelumnya mengumumkan sumbangan sebesar Rp476 Miliar untuk WHO tetapi keselamatan rakyat Indonesia harus menjadi prioritas utama.
“Walaupun saya tahu Bapak sempat menyatakan dukungan dan membantu, tetapi apalah artinya dana yang sudah dibantukan kepada WHO dibandingkan dengan keselamatan jiwa rakyat Indonesia? Jauh-jauh lebih penting, karena jiwa ini adalah milik Tuhan. Bapak, Tuhan tidak mau satupun yang tertinggal,” lanjutnya.
Trump telah menandatangani perintah eksekutif atau keputusan presiden (Keppres) untuk memulai proses penarikan AS dari WHO pada hari pertamanya menjabat tanggal 20 Januari lalu.
Ini adalah kedua kalinya Trump memerintahkan AS keluar dari WHO. Pada pemerintahan sebelumnya Trump mengkritisi cara badan internasional itu menangani Covid-19 dan memulai proses penarikan diri dari lembaga yang berkantor pusat di Jenewa itu selama pandemi.
Namun Presiden Joe Biden yang baru memimpin saat itu kemudian membatalkan keputusan itu.
Kanal YouTube Neo101 BD mengulas alasan Trump keluar dari WHO, beberapa di antaranya ialah karena iuran yang harus dibayar Amerika untuk WHO sangat besar dan tidak fair yakni 500 juta dolar AS pertahunnya.
Angka ini tidak sebanding dengan iuran Tiongkok yang lebih kecil 50 juta dolar AS tetapi memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak.
Dikatakan bahwa atas saran Menteri Kesehatan Trump, Robert F. Kennedy Jr., keluarnya AS dari WHO adalah untuk kepentingan rakyat dan kedaulatan negara Amerika di masa depan.
Kanal itu menyoroti dampak negatif dari Pandemic Treaty jika tetap menjadi anggota WHO. Contohnya ketika virus flu merebak, meski itu tidak berbahaya, apabila WHO menetapkan pandemi, maka negara anggota harus mengikuti protokol pandemi, termasuk lockdown.
Sementara negara yang menetapkan lockdown berisiko mengalami kebangkrutan ekonomi. Padahal mengutip data Our World in Data yang dirilis 21 Januari 2025 menunjukkan bahwa negara-negara yang tidak lockdown tingkat kematiannya jauh lebih rendah.
Baca Juga: Pemerintah Selamatkan Rp6,7 T Selama 100 Hari Kerja Prabowo-Gibran
Misalnya Belarusia yang menolak lockdown tingkat kematian per 1 juta penduduk hanya 775 orang, sementara Yunani yang lockdown tingkat kematiannya mencapai 3.831.
Untuk itu, menurut Trump, keluar dari WHO adalah keputusan yang cerdas dan berani demi kesehatan rakyat dan kedaulatan negara. Sesuai slogannya, Make America Great Again.