Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya ikut menyoroti pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang mengancam bakal mendepak menteri tak patuh dari Kabinet Merah Putih. 

Kendati merespons pernyataan tersebut, namun Willy enggan blak-blakan mengenai kans NasDem untuk mengisi posisi menteri di jika Prabowo benar mencopot melakukan reshuffle. 

Baca Juga: Prabowo Klaim Efisiensi Anggaran Sudah Berhasil Menghemat Rp300 T

Intinya kaat Willy saat ini hubungan NasDem dengan Prabowo terjalin harmonis, kedua belah pihak menjalin hubungan yang sangat erat.

"NasDem ini teman tapi mesra. Kadang-kadang hubungan seperti ini justru lebih nyaman. Bahu Pak Surya Paloh masih nyaman untuk bersandar," kata Willy saat ditemui di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor dilansir Sabtu (15/2/2025).

Adapun NasDem saat ini belum mendapat jatah menteri di Kabinet Merah Putih kendati partai politik ini telah lama bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung pemerintah. 

Dipertegas mengenai peluang NasDem masuk kabinet Willy tetap menolak memberi pernyataan secara lugas. Ketimbang membahas hal tersebut, Willy mengaku Nasdem tetap mendukung pemerintahan Prabowo-Gibran dengan fokus pada keberhasilan program-program prioritas yang prorakyat.

"Kami lebih memilih untuk berbicara mengenai agenda prioritas Pak Prabowo. Koalisi KIM plus mendukung penuh agar kebijakan-kebijakan prorakyat dapat dieksekusi dengan baik," tutupnya.

Sebelumnya, dalam peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025), Prabowo mengancam akan merombak kabinet jika ada menteri yang tidak bekerja untuk kepentingan rakyat.

Baca Juga: Larang Kepala Daerah Gelar Seminar, Prabowo: Rakyat Butuh Pupuk dan Bibit

"Kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, saya akan singkirkan!" tegas Prabowo.

Pernyataan ini pun memunculkan spekulasi reshuffle kabinet akan segera dilakukan untuk memastikan soliditas pemerintahan.