Lima dekade bukan perjalanan yang singkat. Bagi Polytron, usia 50 tahun bukan hanya sekadar pencapaian bisnis, melainkan sebuah kisah tentang konsistensi inovasi, keberanian bersaing dengan brand global, hingga komitmen nyata kepada masyarakat.
“Sejak berdiri pada 18 September 1977, Polytron lahir dari keyakinan bahwa orang Indonesia mampu menciptakan produk elektronik berkualitas. Kalau dulu pasar didominasi merek Eropa, Jepang, dan Korea, kami sebagai brand lokal percaya bisa lebih memahami kebutuhan masyarakat Indonesia,” papar Albert Fleming, Head of Group Product Home Appliances Polytron, saat Press Conference Kick Off Polytron 50th Anniversary, di Plaza Barat Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat (19/9/2025).
Albert lantas mengisahkan bahwa perjalanan Polytron bermula dari televisi tabung, lalu berkembang ke produk audio, kulkas, oven, hingga home appliances modern. Inovasi tidak berhenti di sana. Pada 2021, Polytron meluncurkan motor listrik dan kini menghadirkan mobil listrik G3 Plus.
“Kami ingin selalu hadir di rumah, di luar rumah, dan tentu saja di hati konsumen Indonesia. Inovasi menjadi bekal utama kami. Dari TV tabung hemat daya, hingga kendaraan listrik, semuanya dirancang oleh anak bangsa melalui R&D center kami sendiri,” jelas Albert.
Selain inovasi, Polytron juga mengandalkan empat bekal lain untuk bisa bertahan 50 tahun, yakni kecepatan beradaptasi, kemampuan berubah, fokus pada pasar lokal, dan daya saing kompetitif.
“Kami bukan sekadar menempelkan label dari luar. Semua riset dan pengembangan kami lakukan di sini. Itulah kekuatan brand lokal,” tegasnya.
Bagi Polytron, bertahan 50 tahun juga berarti tumbuh bersama masyarakat.
“Selain berinovasi, kami punya tanggung jawab moral kepada konsumen Indonesia. Salah satunya kami wujudkan lewat program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH) di Kudus, home base Polytron,” terang Diantika, Head of Corporate Communications Polytron.
Baca Juga: Polytron Fest, Perayaan Setengah Abad Kebersamaan dengan Masyarakat Indonesia