PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) melalui Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 1 (UPP JBB 1) terus berkomitmen memberdayakan masyarakat desa di sekitar proyek strategis nasional.
Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui implementasi Program Desa Berdaya di Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.
Desa Ketos merupakan wilayah yang masih menghadapi tantangan besar dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari pekerjaan musiman dan sektor informal seperti bertani dan menjadi buruh tani, namun produktivitas pertanian kerap terkendala oleh rendahnya akses terhadap alat modern, pelatihan, dan sarana pendukung.
Tak hanya itu, persoalan lingkungan seperti sampah yang dibuang sembarangan semakin memperburuk kondisi desa, bahkan mengganggu aliran irigasi dan kebersihan lahan pertanian.
Menyadari bahwa pemberdayaan desa harus dilakukan secara menyeluruh, PLN UIP JBB menghadirkan pendekatan yang terintegrasi. Program ini tidak hanya menyalurkan bantuan alat pertanian modern, bibit, dan pupuk, tetapi juga mendorong pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah berupa Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu di Desa Ketos.
“Produktivitas pertanian yang optimal hanya bisa dicapai jika lingkungan juga mendukung. Di Desa Ketos, kami melihat perlunya aksi terpadu: membantu petani bertumbuh sekaligus memperbaiki tata kelola sampah agar tidak lagi mengganggu irigasi dan kebersihan desa,” ujar Rory Erlando, Assistant Manager Keuangan, Perizinan, Pertanahan dan Umum UPP JBB 1, dalam keterangannya, Sabtu (21/6/2025).
Pelatihan pertanian modern telah dilaksanakan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Serang pada Rabu (11/6/2025). Selain itu, PLN, diwakili oleh Rory Erlando juga menyerahkan bantuan peralatan pertanian modern berupa traktor, kendaraan pengangkut hasil pertanian, mesin sortasi padi, bibit, dan pupuk unggul di hari yang sama.
Bantuan ini diterima langsung oleh Kepala Desa Ketos, Rokhayati. Sementara itu, proses pembangunan TPS sedang dalam tahap awal untuk menjawab krisis sampah yang selama ini belum tertangani karena belum adanya sistem pengelolaan dan fasilitas pembuangan resmi.
“Kami percaya bahwa kemajuan desa bukan hanya soal panen yang melimpah, tapi juga soal menjaga tanahnya tetap sehat. Itulah mengapa kami hadir dengan solusi menyeluruh: alat pertanian, pelatihan, dan juga pengelolaan sampah,” terang Defiar Anis, General Manager PLN UIP JBB dalam kesempatan terpisah.
Kepala Desa Ketos, Rokhayati, turut menyampaikan apresiasi atas hadirnya program ini yang menyasar langsung dua permasalahan utama warganya.
“Kami bersyukur, PLN tidak hanya membantu petani, tapi juga memperhatikan sampah yang sudah lama jadi masalah. Warga kini semakin semangat gotong royong,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Hasuri, salah satu anggota kelompok tani penerima manfaat. “Dulu kami kesulitan alat dan pengetahuan. Sekarang kami dapat traktor, pelatihan, dan juga mulai bersih-bersih desa. Irigasi juga enggak mampet lagi,” ungkapnya.
Program Desa Berdaya ini menjadi cerminan pendekatan pembangunan yang terintegrasi yaitu menggerakkan ekonomi desa melalui pertanian modern sekaligus memperkuat ketahanan ekologis melalui pengelolaan sampah. PLN UIP JBB berharap, ke depan Desa Ketos dapat menjadi contoh transformasi desa berbasis potensi lokal, teknologi, dan kepedulian lingkungan.