Dalam konteks hilirisasi digital, Gibran berencana untuk meningkatkan kemampuan anak-anak muda Indonesia dalam bidang-bidang kunci seperti kecerdasan buatan (AI), blockchain, robotik, perbankan syariah, dan mata uang kripto.
Hilirisasi digital ini diharapkan dapat menyiapkan generasi muda Indonesia untuk menjadi pelaku utama dalam revolusi industri 4.0.
Kebijakan hilirisasi yang diusulkan oleh cawapres Gibran merupakan langkah strategis untuk mengubah Indonesia dari negara yang bergantung pada konsumsi menjadi negara produsen yang mandiri dan kompetitif. Dengan mengolah bahan baku menjadi produk jadi, Indonesia dapat menambah nilai ekonomi dari sumber daya alam dan intelektualnya.
Selain itu, hilirisasi akan membantu Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja, meningkatkan ekspor, serta memperkuat posisi negara di panggung global. Dengan memfokuskan pada pengembangan SDM yang mampu bersaing di era digital, Indonesia dapat mempercepat pencapaian visi Indonesia Emas 2045.
Hilirisasi, dalam konteks yang digariskan oleh Gibran, bukan hanya strategi ekonomi, tetapi juga rencana pengembangan sosial yang inklusif. Melalui pendekatan ini, Indonesia tidak hanya bertujuan untuk kemajuan ekonomi, tetapi juga untuk memastikan bahwa kemajuan tersebut dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, menciptakan kesempatan yang sama bagi semua.
Dengan fokus Prabowo-Gibran pada hilirisasi, Indonesia berpotensi besar untuk bertransformasi menjadi negara yang tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga kaya akan inovasi dan teknologi. Langkah ini akan membantu Indonesia dalam berkompetisi di pasar global, meningkatkan kualitas hidup warganya, dan mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045.