Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menceritakan bahwa anaknya mengajarkan tentang banyak hal baik yang bisa dipetik dari perkembangan zaman, seperti belajar dari internet.
"Anak saya itu umur 15 tahun tiba-tiba main Banjo gitar kecil, saya bingung enggak pernah kasih uang les, dia belajar di internet," kata Erick, dalam sebuah video yang dikutip Olenka, Minggu (5/1/2025).
Menurut dia, banyak hal baik dapat dipelajari dari internet. Erick bilang, apa yang dilakukan oleh anaknya tersebut merupakan salah satu manfaat positif dari kecanggihan teknologi. Melalui internet, banyak yang bisa didapatkan, termasuk belajar alat musik secara gratis.
“Ini sesuatu yang luar biasa, yang dulu ya mungkin sulit dicapaikan yang namanya education ini sekarang bisa didapatkan di online,” ujar Erick.
Erick pun berharap, generasi muda saat ini dapat meningkatkan kapabilitas diri dengan belajar dan hal-hal yang lain. Erick menambahkan, belajar melalui sarana-sarana edukasi seperti internet akan menambah kapabilitas. Dari kapabilitas tersebut secara tidak langsung bisa mendorong kualitas, yang sudah pasti akan mendatangkan uang.
Baca Juga: Erick Thohir: Kalau Ayah Saya Menyerah Miskin, Tidak Akan Ada Saya dan Boy Thohir
Tak hanya itu, lanjut dia, kapabilitas diri yang lebih baik memungkinkan seseorang untuk lebih fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan dan tantangan yang terjadi dalam kehidupan.
“Jadi saya sangat berharap, generasi muda kita dimanapun berada ya kembali. Kalian harus tingkatkan capability kalian. Di era yang berubah sangat cepat ini, dan kalian adalah champion-champion-nya. Kita mengantarkan, kita membuka jalan,” terangnya.
Lebih lanjut, Erick pun menyinggung soal continuity leadership atau keberlanjutan kepemimpinan. Terlebih saat ini Indonesia punya mimpi besar mewujudkan generasi emas pada 2045. Lagi-lagi, ia pun mengatakan bahwa Indonesia juga perlu mempersiapkan generasi yang terampil atau generasi yang punya kapabilitas.
“Dan, saya berharap kalian bisa. Kalau kita-kita ini sekarang generasi pengantar. Makanya tadi, penting sekali yang namanya continuity leadership. Karena jangan sampai generasi yang akan tumbuh di sana hilang. Karena apa? Karena generasi pengantar yang korup, gila kekuasaan, yang akhirnya tidak membuka jalan,” tandas Erick.
Baca Juga: Kunci Kesuksesan dari Kacamata Erick Thohir: Pintar Saja Tidak Cukup