Kabupaten Banyuwangi menjadi pusat perhatian nasional saat pemerintah meluncurkan program percontohan digitalisasi bantuan sosial (bansos) melalui Portal Perlindungan Sosial (Perlinsos). Uji coba ini dipantau langsung oleh sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan; Menteri Sosial, Saifullah Yusuf; Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto; Wakil Menteri PANRB, Purwardi Arianto; Wakil Menteri Bappenas, Febrian A. Ruddyard; serta Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti. Kehadiran mereka menegaskan keseriusan pemerintah dalam mewujudkan penyaluran bansos yang transparan, tepat sasaran, dan berbasis teknologi digital.
Sebagai BUMN yang ditunjuk oleh pemerintah sebagai GovTech Indonesia, PERURI turut hadir memberikan dukungan penuh. Direktur Utama PERURI, Dwina Septiani Wijaya, bersama Direktur Digital Business PERURI, Farah Fitria, hadir langsung menyaksikan bagaimana integrasi sistem digital mulai diimplementasikan untuk pelayanan masyarakat.
Baca Juga: PERURI Properti Hadirkan Padel at Alley, Lengkapi Ekosistem Lifestyle dan Olahraga di Jakarta
Baca Juga: PERURI Tunjukkan Komitmen Hijau di Forum Pemimpin Korporasi 'inFUSE Executive Workshop'
Baca Juga: Road to PERURI Bestari Festival 2025: Ruang Kolektif untuk Kembali ke Akar dan Menemukan Jati Diri
Kehadiran PERURI dalam inisiatif ini mencerminkan komitmen aktif BUMN strategis dalam mendukung kebijakan pemerintah, khususnya di bidang transformasi digital pelayanan publik. Melalui sinergi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, uji coba di Banyuwangi diharapkan menjadi fondasi bagi penerapan sistem bansos digital nasional yang lebih cepat, transparan, akuntabel, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Digitalisasi bansos di Banyuwangi adalah langkah besar menuju pelayanan publik yang lebih modern, efisien, dan inklusif. Kami di PERURI siap mendukung penuh transformasi digital pemerintahan, dengan menyediakan infrastruktur yang menjamin keamanan, transparansi, dan kepatuhan regulasi,” ujar Dwina Septiani Wijaya, Direktur Utama PERURI dalam keterangannya, Rabu (8/10/2025).
Banyuwangi dipilih sebagai lokasi percontohan karena dinilai siap secara infrastruktur digital dan memiliki tradisi tata kelola pemerintahan yang adaptif terhadap inovasi. Selain itu, keberagaman geografis dan sosial Banyuwangi menjadikannya representasi ideal sebelum sistem bansos digital diimplementasikan secara nasional.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa respons warga Banyuwangi terhadap uji coba ini sangat positif. “Sejak dibuka pendaftaran digital penerima bansos, antusiasme masyarakat terlihat tinggi. Hingga awal Oktober 2025, lebih dari 250 ribu warga telah berhasil mendaftar baik secara mandiri maupun melalui agen Perlinsos di tingkat desa dan kelurahan,” ujar Saifullah.
Antusiasme masyarakat pada tahap uji coba ini sekaligus menjadi indikator penting bagi pemerintah untuk menyiapkan sistem yang lebih akurat dan berkeadilan. Salah satu inovasi kunci dari uji coba ini adalah integrasi dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Melalui DTSEN, pemerintah berupaya memastikan bansos benar-benar tepat sasaran, tidak tumpang tindih, serta dapat dipantau secara real time.
Bagi PERURI, inisiatif ini sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam penyediaan solusi digital yang aman, tepercaya, dan berdaulat.
PERURI meyakini, keberhasilan uji coba ini akan menjadi pemicu bagi daerah lain untuk ikut bergerak dalam digitalisasi layanan sosial. Dengan begitu, program bansos dapat semakin tepat sasaran dan menjadi daya dukung nyata bagi masyarakat untuk terus berdaya serta menciptakan kesejahteraan yang merata.