Filantropis sekaligus pemilik Mayapada Group Dato Sri Tahir mengagumi banyak sosok yang menginspirasi dirinya untuk terus berbuat baik kepada sesama.
Selain terinspirasi oleh sosok BJ Habibie dan menjadikannya panutuan, Tahir juga sangat mengagumi sosok Tan Sri Syed Mokhtar Albukari, seorang pengusaha kaya raya asal Malaysia, keduanya sudah lama berkenalan dan berkawan baik. Tahir sangat mengaguminya karena kerendahan hatinya.
Bagi Tahir sangat jarang menjumpai orang super kaya macam Syed Mokhtar yang sangat rendah hati dan selalu berbuat baik kepada sesama, dia adalah sosok orang kaya yang menjadi contoh untuk orang-orang kaya lainnya, bahwa kekayaan yang mereka miliki seharusnya dikelola sebaik-baiknya untuk kepentingan bersama. Dia bukanlah tipe orang kaya egois yang hanya mementingkan diri sendiri.
Baca Juga: Sosok BJ Habibie di Mata Tahir: Menjadi Cahaya Penuntun Jalan
“Saya juga mengagumi Syed Mokhtar, orang terkaya di Malaysia. Ia adalah pengusaha yang sangat sukses. Sebagai bankir yang bereputasi baik, ia juga memiliki bisnis pertanian, hotel, dan pusat perbelanjaan yang besar. la memiliki Proton dan bandara Johor, serta sejumlah perusahaan lainnya. Namun, dia adalah orang yang sangat rendah hati,” kata Tahir dilansir Olenka.id Jumat (23/5/2025).
Tahir mengatakan Syed Mokhtar, adalah orang super kaya sangat langka, ia selalu menganggap semua orang adalah saudaranya dan tetap memeluk siapapun yang ia jumpai. Sebuah kebiasaan yang sangat unik yang belum tentu mau dilakukan orang kaya lainnya. Banyak kebaikan yang telah ia buat di Malaysia dan dunia. Termasuk membangun museum islam di negeri jiran itu.
Museum ini menyimpan koleksinya yang terdiri dari benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan Islam dari seluruh penjuru dunia.
“Syed Mokhtar adalah tipe orang super kaya yang berbeda. Kerendah Hatiannya melampaui level normal. Syed Mokhtar melakukan banyak hal yang inspiratif di Malaysia dan di dunia, termasuk membangun museum Islam yang sangat besar di Kuala Lumpur. Saya jadi bertanya-tanya berapa banyak uang yang telah dihabiskannya untuk museum yang menakjubkan ini,” ucap Tahir.
Kendati ia bukan orang yang 100 persen berdarah Malaysia, namun Syed Mokhtar sangat mencintai negara kelahirannya itu. Pria keturunan Yaman itu telah mengukir berbagai kebaikan yang inspiratif di negara tersebut. Ia dengan sungguh-sungguh mencintai Malaysia sebagai tanah tumpah darahnya.
“la sungguh-sungguh berupaya memberikan kontribusi yang signifikan bagi negara ini. Saya sangat mengagumi banyak ide-idenya yang telah memberikan kontribusi pada cara berpikir saya. la selalu mengatakan bahwa manusia itu kecil di hadapan Allah,” ujar Tahir.
Dari Syed Mokhtar pula Tahir belajar bahwa kekayaan yang ia miliki bukan sepenuhnya miliknya, itu adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepadanya untuk dikelola sebaik-baiknya demi kepentingan banyak orang, Syed Mokhtar pula yang menyadarkan Tahir bahwa harta kekayaan tidak bakal dibawa mati. Bekal perjalanan setelah kematian hanyalah perbuatan baik.
“Ketika kita meninggal, kita tidak membawa serta harta yang dipercayakan kepada kita. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita mengelola harta tersebut untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi orang lain,” tutur Tahir.
Menjejaki Langkah Syed Mokhtar
Tahir benar-benar kepincut dengan berbagai kebaikan yang telah dibuat Syed Mokhtar, ia sangat terinspirasi dengan semua yang telah diukir Syed Mokhtar.
Kebaikan Syed Mokhtar juga yang menginspirasi Tahir membangun sejumlah museum di Indonesia dengan berkolaborasi dengan pemerintah daerah, termasuk berkolaborasi dengan Pemprov Jawa Tengah membangun museum sains dan teknologi di Solo.
Baca Juga: Tahir: Kekayaan Tidak Bisa Menyelamatkan Anda Jika Perilaku Anda Buruk!
Tahir tak mau berhenti di situ saja, ia ingin mengikuti jejak langkah Syed Mokhtar untuk membangun museum muslim di Indonesia. Tahir punya alasan tersendiri.
“Terinspirasi olehnya, saya bermimpi membangun museum Islam di Indonesia. Saya lahir dan dibesarkan di negara ini. Islam adalah agama mayoritas orang Indonesia. Akan sangat menyenangkan jika saya dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi umat Islam di Indonesia,” ucap Tahir.