Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping (PIS), Diah Kurniawati, buka-bukaan tentang kunci pertumbuhan bisnis perusahaan yang sukses mendorong kinerja dan mencetak kenaikan laba hingga 60,94% di tahun 2023. Strategi ini dipaparkan oleh Diah dalam konferensi FutureCFO Indonesia yang dihadiri oleh ratusan praktisi keuangan nasional dan internasional yang berlangsung di Jakarta pada pekan lalu.
Diah memaparkan salah satu elemen penting dalam transformasi perusahaan adalah efisiensi dalam pengelolaan keuangan. PIS terus mencapai pertumbuhan signifikan melalui penghematan biaya strategis dan investasi teknologi. Pada 2023, PIS telah melaksanakan berbagai transformasi strategis yang mendorong peningkatan laba bersih 60,94% year-on-year mencapai US$330 juta yang didukung pengurangan biaya operasional sebesar 69%.
Baca Juga: Dukung Dekarbonisasi Industri, Penjualan Kredit Karbon Pertamina NRE Meningkat
Menurutnya, strategi kunci yang menghasilkan kinerja cemerlang tersebut di antaranya ialah digitalisasi manajemen keuangan untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan profil kredit PIS, tetapi juga membuka peluang pendanaan baru dan memperkuat posisi PIS di pasar internasional.
"Kami percaya bahwa pertumbuhan berkelanjutan memerlukan keseimbangan strategis antara efisiensi biaya dan investasi. Dengan mengoptimalkan proses internal kami dan berinvestasi di area kunci seperti teknologi dan sumber daya manusia, kami dapat mendorong efisiensi biaya tanpa mengorbankan kualitas atau peluang pertumbuhan. Track record kami mempertahankan peringkat kredit Baa3, sebuah bukti kinerja kami yang sehat dan efisien," ujar Diah, dikutip Rabu (14/8/2024).
Sebelumnya, PIS memperoleh peringkat kredit Baa3 dengan prospek stabil dari Moody’s pada Desember 2023 yang dicapai kembali pada Mei 2024. Pengakuan ini mencerminkan kinerja keuangan dan operasional yang solid dan sangat sehat.
Hasil transformasi PIS juga mendorong rasio Debt-to-EBITDA sebesar 0,97 (dibawah 1) diikuti dengan EBITDA interest coverage ratio sebesar 23,09 kali. Kedua rasio tersebut menunjukkan PIS dapat menghasilkan pendapatan yang cukup untuk pembayaran seluruh kewajiban beserta bunganya. Perusahaan juga memperoleh pinjaman sindikasi sebesar US$438 juta pada 2023 dengan biaya yang kompetitif sehingga dapat mendukung ekspansi dan mempertahankan stabilitas keuangan. Hal ini didukung oleh gearing ratio PIS yang rendah sebesar 45%, menandakan PIS tidak bergantung sepenuhnya pada pendanaan yang berasal dari utang.
Diah menjelaskan bahwa berbagai metrik keuangan ini mencerminkan keberhasilan pendekatan strategis PIS dalam mengelola utang dan mengoptimalkan struktur modalnya. "Dalam pasar yang volatile saat ini, meningkatkan ketahanan perusahaan memerlukan lebih dari pendekatan tradisional. Kesuksesan PIS berakar pada digitalisasi dalam manajemen keuangan yang mendorong efisiensi operasi dan meningkatkan pengambilan keputusan," papar Diah yang telah berpengalaman selama lebih dari 20 tahun dalam perbankan korporat dan manajemen risiko.
Diah menekankan komponen kunci dari strategi PIS adalah Integrated Maritime Information System (IMIS). IMIS menyediakan berbagai data real-time yang terintegrasi seperti pelacakan kapal, monitoring kinerja dan keuangan, manajemen kargo, dan analitik data, sehingga dapat meningkatkan pengambilan keputusan dan efisiensi operasional. Tak hanya itu, alumnus Boston College, AS ini menekankan pentingnya mempersiapkan tenaga kerja untuk transformasi digital.
"Dengan meningkatkan investasi dalam pelatihan dan pembelajaran, PIS memastikan karyawan dapat sepenuhnya memanfaatkan teknologi baru dan berkontribusi pada kesuksesan perusahaan," papar Diah.
Dalam beberapa tahun terakhir, PIS terus mengadopsi pendekatan disiplin terhadap alokasi modal, secara strategis berinvestasi dalam kapal baru, serta memaksimalkan return on asset sambil mempertahankan strategi fleet allocation (alokasi armada) yang prudent.
"Pendekatan yang seimbang ini memastikan bahwa PIS tetap gesit dan siap memanfaatkan peluang yang muncul. Kami berharap pencapaian kami dapat menjadi standar tinggi untuk ketahanan keuangan dan pertumbuhan berkelanjutan dalam industri logistik maritim global," tutup Diah.