PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), melalui salah satu unit usahanya PT Solusi Bangun Beton (SBB), meresmikan Ready-mixed Batching Plant di Subang, Jawa Barat, pada Jumat (22/3/2024).
Adapun peresmian Batching Plant SBB Subang merupakan upaya perluasan jaringan produk beton siap pakai atau ready-mixed concrete sekaligus mendukung pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di wilayah Subang dan sekitarnya.
Dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/4/2024), Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, banyaknya kawasan perindustrian dan pergudangan baru di Subang, termasuk Kawasan Intijaya Subang Industri yang belum lama ini operasional.
Menurutnya, hal tersebut menjadi peluang bagi SIG untuk turut mengembangkan kawasan industri dan komersil di wilayah Kabupaten Subang dan sekitarnya.
Baca Juga: Catatkan Volume Penjualan 40,62 Juta Ton pada 2023, SIG Raup Pendapatan Rp38,65 Triliun
Bahkan, hHl ini juga sejalan dengan kesiapan SIG dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban, yang menjadi pelabuhan besar bersama dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan menjadi bagian dari rantai pasok global.
Jalan Tol Akses ini akan menghubungkan Pelabuhan Patimban yang terkoneksi dengan Jalan Pantura dengan Jalan Tol Trans-Jawa untuk ruas Cikopo-Palimanan (Cipali). Selain itu, infrastruktur lain seperti Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati hingga Subang Smartpolitan, juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan, serta berkembangnya kota mandiri baru.
“Keunggulan infrastruktur tersebut mampu menjadi peluang bagi pertumbuhan perekonomian termasuk sektor konstruksi sehingga menjadi potential market bagi SIG dan anak usaha untuk memberikan pasokan bahan bangunan bermutu tinggi,” katanya.
Baca Juga: Penjualan SIG Tumbuh Positif Ditopang Proyek Pembangunan IKN Nusantara
Vita Mahreyni menambahkan, kehadiran Batching Plant Subang ini semakin memperkuat posisi SIG dan mengisi pasar beton siap cetak di wilayah Subang dan sekitarnya.
Hingga saat ini, SIG telah memiliki 59 batching plant aktif yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan didukung bahan baku berkualitas dan ramah lingkungan, menggunakan teknologi terkini, serta beragam solusi beton jadi inovatif untuk memenuhi kebutuhan pembangunan yang berorientasi keberlanjutan.
“Di tengah kondisi pasar yang semakin kompetitif, Perseroan terus berupaya menciptakan peluang melalui pengembangan diversifikasi produk dan layanan untuk semakin mengokohkan posisi sebagai penyedia solusi bahan bangunan yang berkelanjutan,” jelas Vita Mahreyni.
Sekedar informasi, sepanjang 2023, SIG berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan sebesar 10% menjadi 40,62 juta ton, terutama dari pertumbuhan penjualan pada segmen curah dan ekspor. Porsi penjualan segmen curah tercatat sekitar 29% dari total volume penjualan domestik yang mencapai 33,109 juta ton pada 2023, di mana sektor beton siap pakai menjadi salah satu faktor pendorong pertumbuhan penjualan segmen curah domestik SIG.
SBB merupakan salah satu unit usaha dari SIG yang memproduksi berbagai macam bentuk beton, di antaranya ready-mixed concrete (beton siap pakai) berstandar SNI 2087:2013, produk agregat, mini PakCrete (solusi beton instan), mortar, hingga penyedia jasa aplikasi konstruksi dan heavy equipment (alat berat).
Produk beton jadi dan solusi konstruksi bernilai tambah dari SBB, telah berkontribusi dalam pembangunan kawasan komersial dan infrastruktur di Indonesia, antara lain Komplek Thamrin Nine dengan Autograph Tower yang merupakan gedung tertinggi di Indonesia saat ini, Komplek Pondok Indah Mall (PIM), Pondok Indah Residence dan Hotel, Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Bandara Dhoho Kediri, Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jalan Tol Solo-Ngawi, Jalan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar, Jakarta International Stadium (JIS), revitalisasi Gelora Bung Karno (GBK), Pabrik Asahimas Flatglass Cikampek, serta revitalisasi jalur pejalan kaki di beberapa kawasan di DKI Jakarta seperti Fatmawati, Lapangan Banteng, Senayan, Sisingamaraja dan Wahid Hasyim.