Dipaparkan Ulziisuren, program ‘Link Women’ Fase 2 ini menawarkan pelatihan dalam bidang keterampilan digital, kepemimpinan, komunikasi, pemasaran digital, dasar-dasar kecerdasan buatan (AI), serta pemahaman tentang kesetaraan gender.
Adapun, bentuk kegiatan akan bervariasi, mulai dari kampanye, roadshow, bootcamp daring, pembelajaran mandiri, hingga sesi mentoring, yang akan menjangkau berbagai kota di luar Jakarta, seperti Jawa Barat dan Bandar Lampung.
Lebih jauh, Ulziisuren juga menyoroti urgensi pelibatan perempuan dalam sektor teknologi. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan alat berbasis AI oleh perempuan masih tertinggal 25% dibanding laki-laki. Menurutnya, kesenjangan ini didorong oleh persepsi negatif dan isu etika, yang memperkuat pentingnya inisiatif seperti Link Women.
Kemudian, Ulziisuren menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang peningkatan kapasitas individu, tetapi juga tentang menciptakan dampak lebih luas bagi komunitas dan generasi berikutnya.
“Inilah momen Anda, inilah peluang Anda untuk terus belajar dan memimpin. Namun mohon diingat, perjalanan Anda tidak hanya tentang keberhasilan pribadi. Tujuan Anda di sini adalah menginspirasi orang lain juga,” tegas Ulziisuren.
Ia pun menekankan bahwa ‘Link Women’ bukan hanya sekadar program peningkatan kapasitas individu, tetapi juga platform transformasi sosial. Ia mendorong para peserta untuk menjadi agen perubahan di lingkungan sekitar mereka.
“Jadilah contoh, dorong perempuan lain di keluarga dan komunitas Anda. Bersama kita menciptakan masa depan yang lebih cerah, dan memastikan tidak ada satu perempuan pun yang tertinggal,” tutup Ulziisuren.
Baca Juga: LinkedIn Dukung 2.000 Perempuan Indonesia Lewat Program ‘Link Women’