Keberadaan artificial intelligence (AI) memiliki potensi untuk mengubah dunia dalam banyak cara, salah satunya dalam industri perbankan. Dengan kecerdasannya, AI seperti Chat GPT bisa membantu meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman nasabah dalam layanan perbankan digital.
Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, Jahja Setiaatmadja, pun memiliki pandangannya sendiri terkait penerapan AI, khususnya GPT Platform seperti Chat GPT di sektor perbankan ini.
“Chat GPT itu very potential ya, tapi jangan pakai Chat GPT-nya langsung. GPT Platform itu you tinggal masukkan elemen-elemen apa yang harus, yang related to us, masukkan ke situ dengan platform GPT. Itu sakti banget,” tutur Jahja, dalam sebuah video yang diunggah Fortune Indonesia, dikutip Olenka, Jumat I1/11/2024).
Jahja menilai, dengan adanya Chat GPT, sebuah platform kecerdasan buatan yang mampu menjawab banyak pertanyaan. Ia pun melihat hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan BCA sebagai sebuah bank.
“Jadi misalnya, nasabah tinggal tanya ‘block rekening saya’, langsung di-block. Nah itu kan hebat banget. Gak pakai pilih-pilih lagi, sekarang masih tahap pilih-pilih gitu,” tuturnya.
Sebagai informasi, dengan integrasi Chat GPT, bank dapat menawarkan layanan pelanggan yang dipersonalisasi dan efisien sepanjang waktu.
Chatbot yang didukung oleh AI ini pun dapat memberikan respons instan terhadap pertanyaan pelanggan, menangani transaksi rutin, dan menawarkan saran keuangan yang disesuaikan. Pelanggan atau nasabah dapat berinteraksi dengan chatbot ini melalui berbagai platform.
Baca Juga: Jahja Setiaatmadja Ungkap Strategi BCA Beri Kemudahan dan Kenyamanan ke Nasabah
Ketika ditanya apakah BCA akan mengganti chatbot dengan platform seperti ChatGPT, Jahja pun menjawabnya dengan penuh keyakinan.
Menurutnya, hal itu jadi sebagai salah satu langkah BCA dalam beradaptasi dengan teknologi kekinian.
"Kita harus siapin. Sekarang belum ada kalau ditanya, harus arahnya ke sana. Menggantikan chatbot pastinya," tukas Jahja.
Jahja pun lantas berpesan bahwa kreativitas harus terus diasah untuk memanfaatkan perkembangan teknologi (termasuk AI), sehingga memberikan nilai tambah bagi bisnis maupun kehidupan masyarakat.
Sebagai contoh, BCA juga memanfaatkan berbagai macam teknologi untuk mengoptimalkan layanan perbankan BCA untuk nasabah.
“Pengembangan teknologi di BCA, transformasi yang drastis termasuk dalam Application Programming Interface (API) dan penggunaan kecerdasan buatan atau AI. Ini sangat penting. Dengan AI kita melihat untuk melayani individual customer sehingga cepat dan mudah,” tandas Jahja.
Baca Juga: Begini Pandangan Jahja Setiaatmadja soal Ancaman AI ke Profesi Manusia