Di tengah meningkatnya indeks literasi asuransi masyarakat Indonesia, Asuransi Tri Pakarta mengungkapkan optimisnye akan perkembangan industri asuransi Tanah Air ke depan. Mengutip Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat indeks literasi asuransi pada tahun 2024 sebesar 76,25 persen, meningkat dari 31,72 persen di tahun 2022. Sementara itu, indeks inklusi asuransi pada tahun 2024 sebesar 12,21 persen, turun dari tahun 2022 di level 16,63 persen.
Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Asuransi Tri Pakarta, Herry Triyatno, menjelaskan bahwa industri asuransi dalam negeri terus menunjukkan pertumbuhan positif. Apalagi, program-program Pemerintah Indonesia di bawah Prabowo Subianto dinilainya memberikan kesempatan bagi pertumbuhan industri keuangan.
Baca Juga: Perluas Akses Asuransi, Generali Indonesia Luncurkan Gen Pro
"Memang literasi asuransi masih lebih rendah dibandingkan dengan perbankan. Namun, kesempatan untuk bisnis asuransi berkembang masih sangat luas. Untuk industri asuransi, khususnya asuransi umum, pertumbuhannya dari tahun ke tahun dalam posisi yang positif, dua digit. Artinya, ke depan opportunity itu sangat besar," kata Herry dalam wawancara bersama Olenka, dikutip Selasa (8/4/2025).
Salah satu langkah yang dilakukan Tri Pakarta untuk meningkatkan bisnisnya adalah dengan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Demi menjawab kebutuhan nasabah, Tri Pakarta harus adaptif dengan perkembangan market, termasuk melakukan transsformasi digital.
"Yang paling penting bagi kami adalah human capital, bagaimana kami membawa kawan-kawan di Tri Pakarta untuk terus update terhadap kondisi market dan juga infrastruktur perasuransian. Selain itu, bagaimana kami membangun relationship dengan sumber bisnis kami," tegasnya.
Perusahaan asuransi umum yang didirikan pada tanggal 21 Agustus 1978 ini mencatatkan pertumbuhan laba hingga 269,02% menjadi Rp102,89 miliar pada 2023, dibandingkan posisi di 2019 yang mencatatkan laba sebesar Rp38,25 miliar.