PT Multipolar Technology Tbk (IDX: MLPT) menghadirkan IBM Fusion, yakni platform modern yang dirancang untuk menyederhanakan penyediaan aplikasi cloud, virtual machine, serta layanan data secara terpadu (hyperconverged infrastructure/HCI). Solusi tersebut akan membantu mengotomatisasi proses bisnis berbagai sektor industri di Tanah Air.

Menurut Jeffry Tjiung Sendjaja, Division Head Server and Storage Multipolar Technology, dalam seminar bertema “AI-Driven Solutions to Unlock Your IT Infrastructure’s Potential” yang diselenggarakan oleh Multipolar Technology, IBM, dan Sinergi Wahana Gemilang di Fairmont Jakarta, Kamis (11/9), IBM Fusion sanggup merevolusi pengelolaan infrastruktur TI dengan menyatukan berbagai lingkungan, baik on-premise, cloud, maupun hybrid cloud, ke dalam satu kendali terpusat.

Baca Juga: Multipolar Technology Ungkap Solusi Terbaik bagi Perusahaan Manfaatkan Era Agentic AI

“Dengan begitu, IBM Fusion tidak hanya menyederhanakan dan meningkatkan efisiensi, tetapi juga membangun infrastruktur TI perusahaan yang kuat, mudah dikelola, aman, dan dapat diskalakan sesuai kebutuhan. Solusi ini mampu menjawab persoalan infrastruktur tradisional yang sering kali tidak mampu mengimbangi kebutuhan akan performa tinggi, fleksibilitas, keamanan, dan skalabilitas di era big data, hybrid cloud, dan AI seperti saat ini,” ungkap Jeffry.

Menyederhanakan Kompleksitas Infrastruktur

Untuk diketahui, setiap hari setiap perusahaan menghasilkan data yang jumlahnya tidak sedikit. Jika diakumulasikan secara keseluruhan, berdasarkan data Statista, sepanjang 2024 semua perusahaan di seluruh dunia menghasilkan sekitar 402,74 juta terabyte (TB) data setiap hari—dan jumlahnya terus bertambah. Tiga tahun lagi (2028), menurut Gartner, 15% keputusan kerja sehari-hari di perusahaan akan dibuat secara otonom oleh Agentic AI, melompat dari 0% pada 2024.

Bisa dibayangkan, betapa kompleksnya infrastruktur TI yang dibutuhkan perusahaan untuk dapat mengelola big data, hybrid cloud, dan teknologi AI dengan baik. Di sinilah IBM Fusion hadir sebagai solusi. Platform ini mampu menggabungkan beban kerja kontainer, virtual machine, dan aplikasi AI ke dalam satu platform terpadu. IBM Fusion tersedia dalam dua bentuk, yaitu software (Fusion Software) dan hardware (Fusion HCI). Keduanya beroperasi secara berdampingan.

Lindra Heryadi, Department Head Power and Storage Multipolar Technology, menambahkan, Fusion Software, melalui fitur Storage Fusion,  mendukung di mana pun platform OpenShift berjalan, seperti di AWS Cloud, Microsoft Azure, Google Cloud, IBM Cloud, IBM Power, VMware, dan Bare Metal. Fitur ini juga mengakomodasi kebutuhan penerapan IBM watsonx, platform manajemen AI yang mencakup Traditional AI, Generative AI, dan Agentic AI dalam lingkungan bisnis.

“Gampangnya, jika IBM watsonx merupakan otak AI perusahaan, Fusion Software adalah fondasi infrastruktur datanya,” ungkap Lindra. Integrasi Fusion Software dengan IBM watsonx memungkinkan perusahaan memanfaatkan big data dan AI secara lebih cepat, lebih aman, dan lebih efisien. Teknologi keamanan pada Storage Fusion memastikan data tetap terlindungi, hanya dapat diakses oleh aplikasi dan pengguna yang terverifikasi.

Sementara itu, Fusion HCI berfungsi mengintegrasikan infrastruktur TI yang ada sehingga mempercepat waktu implementasi secara signifikan. Fitur ini menggunakan jaringan khusus yang tangguh dan berkecepatan tinggi untuk memberikan akses ke server dengan kapasitas penyimpanan besar. Ketika beban kerja melonjak melebihi ambang batas, sistem akan memberikan notifikasi agar kapasitas dapat ditingkatkan sebelum terjadi downtime.

Jadi, di tengah kebutuhan untuk terus berinovasi dan tantangan kompleksitas infrastruktur TI, ledakan big data, dan meningkatnya adopsi AI, IBM Fusion hadir sebagai solusi strategis. “Menggunakan IBM Fusion, kompleksitas TI perusahaan menjadi lebih mudah dikelola. Tim ahli dari Multipolar Technology siap membantu perusahaan Anda untuk  implementasinya,” tutup Jeffry.