Presiden Joko Widodo (Jokowi) diketahui kerap menggandeng sederet influencer (pemengaruh) dalam hal komunikasi kebijakan strategis.

Ya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak segan mengajak pesohor negeri dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Terbaru, Jokowi memboyong artis hingga influencer ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Minggu (28/7/2024) lalu.

Dalam kunjungan kali ini, Jokowi mengajak sederet influencer, di antaranya pasangan Raffi Ahmad-Nagita Slavina serta Atta Halilintar-Aurel Hermansyah.

Kemudian, Irwansyah-Zaskia Sungkar, Ananda Omesh-Dian Ayu Lestari, Ferry Maryadi, Gading Marten, dan Poppy Sovia. Termasuk ikut rombongan adalah Youtuber Willie Salim

Mereka diajak untuk melihat bangunan IKN yang akan digunakan untuk Upacara Peringatan Hari kemerdekaan 17 Agustus 2024. Selain untuk melihat bangunan IKN, di sana Jokowi juga meresmikan sejumlah proyek seperti Jembatan Pulau Balang dan meninjau pembangunan jalan tol.

Beberapa influencer yang ikut ke IKN pun melakukan aksi pamer foto bersama Jokowi di atas bentang panjang jembatan yang telah menelan anggaran negara sebesar Rp 1,4 triliun itu. Jokowi bersama rombongan melakukan touring dengan menunggangi motor di jalanan IKN.

Selain itu, malam harinya mereka dijamu dengan berbagai macam menu makanan. Jokowi pun menjelaskan fasilitas di Istana Kepresidenan di IKN perlahan mulai komplet.

Baca Juga: Mengulik Rencana Pemindahan Pemerintahan ke IKN, Kapan Terealisasi?

Kegiatan para pesohor dan influencer itu sudah pasti juga dimuat di akun media sosial milik mereka. Pasangan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, misalnya, membagikan momen-momen mereka di IKN kepada jutaan pengikutnya di Instagram. Hal serupa juga dilakukan oleh pesohor Gading Marten yang mengunggah foto bersama Presiden Jokowi.

Langkah Jokowi memboyong para artis dan influencer ini sebenarnya sudah lama dilakukan. Tahun sebelumnya, Jokowi pun pernah memboyong beberapa artis dan pegiat seni berkeliling kawasan IKN pada 22 September 2023 lalu. Saat itu, Jokowi mengajak para penggiat seni mengunjungi lokasi pembangunan kantor presiden.

Di tahun yang sama, Jokowi pun diketahui pernah menjajal kereta Light Rail Transit (LRT) bersama sejumlah artis dan influencer, seperti Chelsea Islan, Yuni Shara, Ari Lasso, Nirina Zubir, Deddy Mahendra Desta hingga Cak Lontong pada Agustus 2023 lalu.

Nah, setelah mengajak para influencer, Jokowi pun berencana mengajak 500 relawan pendukung ke IKN. Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, mengatakan, pertemuan itu bertujuan untuk memperlihatkan keberhasilan pembangunan IKN ke para pendukung Jokowi. Dengan begitu, diharapkan para relawan terus mendukung kebijakan pembangunan IKN.

Sementara itu, salah satu relawan pendukung Jokowi, yakni Relawan Jokowi Mania (Joman) mengaku bakal menggunakan dana pribadi untuk pergi ke IKN sesuai ajakan Presiden Jokowi. Hal itu diungkapkan pimpinan Joman, Immanuel Ebenezer.

Baca Juga: Prabowo 'Insya Allah' Berkantor di IKN

Kerap Boyong Influencer, Jokowi Tuai Kritik

Keputusan Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu mengajak artis dan influencer berkunjung ke IKN pun menuai kontra dari beberapa pihak. Tak sedikit yang mempertanyakan relevansi Presiden harus membawa influencer ke IKN.

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, juga menuturkan, Jokowi lebih penting mengajak wartawan ketimbang influencer. Karena, kata dia, wartawan bisa menggunakan prinsip-prinsip jurnalistik, kerja-kerja demokratis, dan kerja secara profesional.

“Saya heran kenapa Presiden datang kemarin ke IKN mengajak Youtuber dan influencer. Mustinya diajak pers, dong, mereka bisa melihat dengan jernih, sebetulnya dengan segala komprehensif kebijakan IKN untuk diketahui publik tentang ibu kota negara baru," tutur Ninik, Kamis (1/8/2024).

Sementara itu, peneliti bidang politik dari The Indonesian Institute (TII), Felia Primaresti, memandang penggunaan influencer dan pesohor untuk memoles citra kebijakan sesuai selera penguasa adalah alarm bahaya bagi demokrasi. Pasalnya, tak seperti peneliti dan jurnalis, para pesohor dan influencer tidak diikat dengan tuntutan akurasi dan objektivitas.

Menurutnya, Pemerintah memang bisa mengandalkan influencer dan pesohor untuk memengaruhi opini publik dan mempopulerkan program-programnya. Sayangnya, langkah itu tidak efektif dalam menjamin aspek transparansi.

Padahal, pemerintah pastilah mampu mengundang masyarakat sipil, masyarakat adat, dan elemen masyarakat lain yang lebih tepat untuk mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam proses kebijakan. Pemerintah, menurut Felia, juga perlu meningkatkan transparansi lewat divisi hubungan masyarakat yang mereka miliki, termasuk lewat media sosial dan portal informatif.

“Sebagai salah satu negara yang memelopori open government, Pemerintah Indonesia harus mendukung open data dan open government dalam menjalankan fungsinya sesuai tata kelola pemerintahan yang baik,” tutur Felia, dikutip dari Tirto.id.

Baca Juga: Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia, Jokowi: Saya Tidak Sempurna, Saya Hanya Manusia Biasa