Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyampaikan harapannya agar Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) mampu memperkuat pengelolaan aset negara sekaligus meningkatkan daya saing ekonomi nasional melalui percepatan pembangunan infrastruktur strategis.
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2) kemarin di Istana Negara secara resmi meluncurkan BPI Danantara sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menarik investasi dari dalam maupun luar negeri. Lembaga ini akan berperan sebagai katalis utama dalam pembiayaan proyek-proyek vital seperti pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, bandara, hingga infrastruktur digital yang menjadi tulang punggung konektivitas nasional.
Baca Juga: Danantara Berpotensi Jadi Pendobrak Pertumbuhan Ekonomi
"Danantara adalah wujud komitmen besar dalam mendorong pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi nasional. Setiap investasi yang masuk harus dikelola dengan baik agar benar-benar memberikan manfaat bagi rakyat. Infrastruktur bukan sekadar proyek fisik, melainkan fondasi utama dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera," ujarnya dalam keterangan yang diterima wartawan, Selasa (25/2).
Ia juga berharap bahwa BPI Danantara dapat menjadi motor penggerak investasi nasional, tidak hanya dalam mempercepat pembangunan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan aset negara. Kehadiran Danantara membuka peluang lebih luas bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur nasional. Dengan model pengelolaan yang lebih profesional dan berorientasi investasi, Danantara diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan aset negara agar lebih produktif dan bernilai ekonomi tinggi.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap proyek yang didukung oleh Danantara berjalan sesuai prinsip good governance. Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas agar investasi yang masuk benar-benar memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat," tambah Dody.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan Danantara akan menjadi kunci utama dalam menciptakan konektivitas yang lebih baik, mempercepat pemerataan pembangunan, serta meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global. Keberadaan Danantara diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dengan memastikan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah terpencil.
"Kami ingin menciptakan sistem pembiayaan yang berkelanjutan agar pembangunan infrastruktur tidak terhambat oleh keterbatasan anggaran. Dengan model yang lebih fleksibel, kita bisa memastikan bahwa proyek-proyek strategis tetap berjalan dan memberikan manfaat luas bagi rakyat," tutur Dody.
Selain fokus pada pembangunan fisik, Danantara juga diharapkan dapat mendukung proyek-proyek berbasis keberlanjutan, termasuk pengembangan energi hijau, sistem transportasi ramah lingkungan, dan digitalisasi infrastruktur.
Pemerintah menegaskan bahwa dalam setiap investasi yang masuk, aspek lingkungan dan keberlanjutan harus menjadi pertimbangan utama agar pembangunan yang dilakukan tidak hanya bermanfaat bagi generasi saat ini, tetapi juga untuk masa depan.
"Infrastruktur yang kita bangun harus memperhitungkan aspek keberlanjutan. Danantara harus menjadi instrumen yang mendukung pembangunan hijau dan inklusif agar Indonesia dapat beradaptasi dengan tantangan global, termasuk perubahan iklim," pungkas Dody.