Meskipun dapat menyerang wanita dari segala usia, termasuk yang lebih muda, kanker payudara umumnya dianggap sebagai penyakit yang sebagian besar menyerang orang tua.

Wanita di bawah usia 40 tahun lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker payudara, meskipun bahayanya masih ada.

Beberapa stereotip tentang kanker payudara masih ada karena kanker payudara lebih jarang terjadi pada wanita muda, yang dapat menyebabkan kesalahan diagnosis dan menunda pengobatan.

Mengetahui kebenaran di balik kepercayaan ini penting untuk diagnosis dan pengobatan dini, yang bahkan dapat menyelamatkan nyawa.

Dan berikut sederet mitos dan fakta seputar kanker payudara pada wanita muda, sepetti dilansir dari Times of India, Sabtu (5/10/2024).

Mitos 1: Kanker Payudara Hanya Menyerang Wanita Tua

Salah satu kepercayaan yang paling umum adalah bahwa kanker payudara terutama menyerang wanita di atas usia 50 tahun. Meskipun benar bahwa usia merupakan faktor risiko utama, kanker payudara dapat dan memang berkembang pada wanita muda.

Wanita di bawah usia 40 tahun menyumbang 5–7% dari semua kejadian kanker payudara, menurut American Cancer Society. Meskipun bahayanya mungkin berkurang, bahayanya masih ada, sehingga wanita muda harus lebih berhati-hati dengan kesehatan payudara mereka.

Faktanya: Wanita Muda Dapat Mengalami Kanker Payudara Agresif

Kanker payudara pada wanita muda cenderung lebih agresif dibandingkan dengan wanita yang lebih tua. Tumor pada wanita muda sering kali sudah lebih lanjut pada saat terdeteksi, dan dapat tumbuh lebih cepat. Hal ini membuat deteksi dini penting untuk meningkatkan hasil.

Selain itu, wanita muda lebih mungkin didiagnosis dengan kanker payudara triple-negatif, subtipe yang lebih agresif yang tidak merespons terapi hormon, sehingga pengobatan menjadi lebih menantang.

Baca Juga: Dokter Ahli Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini Kanker Payudara, Jangan Sampai Terlambat!

Mitos 2: Benjolan Adalah Satu-satunya Gejala Kanker Payudara

Banyak orang mengira bahwa benjolan adalah satu-satunya tanda kanker payudara. Namun, wanita muda mungkin mengalami berbagai gejala yang tidak melibatkan benjolan, seperti perubahan bentuk payudara, lesung pipit, keluarnya cairan dari puting susu, atau nyeri payudara kronis. Deteksi dini kanker payudara lebih menantang ketika gejala-gejala ini disalahartikan sebagai fluktuasi hormonal.

Faktanya: Jaringan Payudara yang Padat Dapat Menyulitkan Deteksi

Karena wanita yang lebih muda sering kali memiliki jaringan payudara yang lebih padat daripada wanita yang lebih tua, tumor mungkin lebih sulit dideteksi pada mammogram.

Pada mamografi, jaringan padat dan pertumbuhan ganas sama-sama tampak putih, sehingga membedakan keduanya menjadi lebih sulit. Karena itu, profesional medis mungkin menyarankan wanita muda dengan jaringan payudara tebal atau faktor risiko tinggi untuk menjalani metode pencitraan tambahan seperti USG payudara atau MRI.

Mitos 3: Riwayat Keluarga Merupakan Faktor Risiko Terbesar

Meskipun tidak diragukan lagi merupakan faktor risiko, mayoritas wanita muda yang terkena kanker payudara tidak memiliki riwayat keluarga dengan kondisi tersebut. Pilihan gaya hidup termasuk merokok, minum alkohol, dan tidak berolahraga juga dapat meningkatkan risiko.

Sementara kelainan genetik BRCA1 dan BRCA2 merupakan faktor risiko yang lebih penting, kanker payudara tetap dapat diidentifikasi pada wanita muda tanpa mutasi ini.

Faktanya: Kesadaran Diri dan Pemeriksaan Rutin Adalah Kuncinya

Pertahanan terbaik terhadap kanker payudara bagi wanita muda adalah kesadaran diri dan pemeriksaan kesehatan rutin. Mengetahui rentang normal tubuh Anda dan melakukan pemeriksaan payudara sendiri dapat membantu dalam deteksi dini perubahan.

Wanita yang lebih mungkin berisiko, khususnya mereka yang diketahui memiliki kelainan genetik atau riwayat keluarga dengan kondisi tersebut, harus mendiskusikan pilihan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter mereka.

Kanker payudara dapat dan memang memengaruhi wanita yang lebih muda, dan mitos seputar kondisi tersebut dapat menyebabkan asumsi yang merugikan.

Meskipun deteksi dan pengobatan kanker payudara menghadirkan kesulitan khusus bagi wanita yang lebih muda, mendapatkan informasi dan proaktif tentang kesehatan payudara dapat berdampak besar pada hasilnya.

Mengakui sifat kanker payudara yang tidak bergantung pada usia merupakan langkah pertama menuju pencegahan yang lebih baik dan diagnosis yang tepat waktu.

Baca Juga: Berkaca dari Pengalaman Sang Tante, Aktris Syifa Hadju Imbau Remaja Putri untuk Lakukan SADARI Sejak Dini